Adaro (ADRO) Bakal Spin-Off Entitas Batu Bara USD2,63 Miliar
Langkah spin-off ini dinilai dapat membantu AAI dan pilar non-batubara termal untuk mengakselerasi bisnis hijau ADRO.
IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana melakukan pemisahan bisnis (spin-off) batu bara termal dengan menjual kepemilikan sahamnya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).
Diketahui ADRO menguasai 99,99 persen saham AAI. Saat ini melalui AAI, ADRO memiliki sejumlah korporasi tambang batu bara termal yakni PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai, yang memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.
Melalui AAI, ADRO juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.
Langkah spin-off ini dinilai dapat membantu AAI dan pilar non-batubara termal untuk mengakselerasi bisnis hijau ADRO, terkhusus untuk mendapatkan akses pembiayaan, dan biaya pendanaan yang lebih kompetitif terhadap proyek yang lebih kompetitif.
"Perseroan berencana untuk memisahkan bisnis pilar pertambangan dan juga beberapa bisnis pendukung di bawah AAI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green," kata manajemen dalam prospektus, Kamis (12/9/2024).
Secara detail, ADRO bakal melepas 99,99 persen saham AAI, dengan rentang harga terendah USD2,45 miliar dan maksimal USD2,63 miliar. Harga penawaran menggunakan volume weighted average price atau harga rata-rata tertimbang AAI.
Dalam prospektus, ADRO berniat untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi bisnis terhadap pilar non-pertambangna batu bara. Hal ini, terang manajemen, akan menciptakan portofolio bisnis yang seimbang, dan perlindungan lebih baik bagi perseroan di seluruh fase siklus bisnis.
"Perseroan juga berkomitmen untuk memiliki sekitar 50 persen total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada tahun 2030. Target ini akan dicapai dengan mengembangkan bisnis di bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia." terang manajemen.
Demi memuluskan transaksi ini, ADRO bakal mengajukan izin kepada investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Oktober 2024.
(DESI ANGRIANI)