Adaro Energy (ADRO) Kejar Produksi Batu Bara 60 Juta Ton Tahun Ini
Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berupaya mengejar target produksi batu bara hingga 60 juta ton tahun ini.
IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terus berupaya mengejar target produksi batu bara 2022. Perseroan optimistis dapat mencapai patokan tersebut.
Chief Financial Officer Adaro Energy Indonesia, Lie Luckman mengatakan, perseroan selalu berusaha untuk bisa mencapai target produksi batu bara yang sudah ditentukan yaitu 58-60 juta ton untuk tahun ini.
"Kami akan fokus kepada apa yang kami kontrol, apa yang bisa kami siapkan di lapangan, misalnya menyiapkan semua infrastruktur dan menyiapkan alat-alat produksi yang cukup, sehingga target itu sendiri bisa kita capai," ungkap Luckman dalam Public Expose Live 2022, Senin (12/9/2022).
Sedangkan, untuk harga batu bara masih cukup kuat. Menurut Luckman, secara garis besar ADRO cukup optimistis untuk paruh kedua tahun ini.
Untuk diketahui, ADRO membukukan kinerja positif sepanjang semester I-2022. Emiten pertambangan batu bara ini mencetak laba inti USD1,4 miliar atau sekitar Rp20,8 triliun, naik 338% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Naiknya laba sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang mencapai 127% menjadi USD3,54 miliar atau setara Rp52,54 triliun. Sementara EBITDA operasional naik 269% menjadi USD2,33 miliar atau sekitar Rp34,13 triliun.
Naiknya pendapatan ADRO pada paruh pertama tahun ini, terutama akibat kenaikan 117% yoy pada harga rata-rata penjualan atau average selling price (ASP). Cuaca buruk, kelangkaan pasokan dan peristiwa-peristiwa geopolitis mendorong harga ke level yang tinggi dalam sejarahnya, sehingga menunjang kenaikan ASP perusahaan.
Walaupun menghadapi curah hujan tinggi dan masalah pengadaan alat berat, ADRO berhasil meningkatkan produksi 6% yoy menjadi 28,0 juta ton dari 26,5 juta ton pada semester pertama 2022. Peningkatan produksi membantu kenaikan penjualan batu bara sebesar 7% menjadi 27,5 juta ton dari 25,8 juta ton di periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, belanja modal bersih ADRO pada semester I-2022 naik 111% dari periode yang sama tahun lalu menjadi USD157 juta atau sekitar Rp2,33 triliun. Pengeluaran belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat dan biaya pemeliharaan kapal. (FAY)