MARKET NEWS

Adaro Minerals (ADMR) Cuan Tebal di 2023, Cetak Laba Rp6,93 Triliun

Cahya Puteri Abdi Rabbi 01/03/2024 12:01 WIB

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengantongi laba USD441,02 juta atau Rp6,93 triliun pada 2023.

Adaro Minerals (ADMR) Cuan Tebal di 2023, Cetak Laba Rp6,93 Triliun (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang 2023. Perseroan mengantongi laba USD441,02 juta atau Rp6,93 triliun tahun lalu, naik 32,75% dari sebelumnya sebesar USD332,21 juta.

Pendapatan perseroan juga naik 19,58% menjadi USD1,08 miliar atau Rp17,07 triliun, dari sebelumnya sebesar USD908,14 juta. Secara rinci, penjualan batu bara tercatat sebesar USD1,08 miliar atau Rp17,03 triliun dan pendapatan jasa lainnya tercatat sebesar USD1,95 juta atau Rp30,77 miliar.

Sementara kinerja operasional perseroan turut mencatatkan peningkatan, di mana volume produksi periode 2023 mencapai 5,11 juta ton. Sedangkan penjualan mencapai 4,46 juta ton, atau masing-masing naik 52% dan 39% dari tahun 2022. 

Di samping itu, volume pengupasan lapisan penutup naik 125% menjadi 18,70 juta bank cubic meter, dengan nisbah kupas 3,66x, sedangkan nisbah kupas tahun 2022 tercatat 2,47x.

“Kinerja keuangan maupun operasional kami pada 2023 cukup memuaskan, dengan dukungan pertumbuhan produksi Lampunut yang memuaskan serta pengakuan pasar yang semakin solid terhadap produk environment,” kata Presiden Direktur ADMR, Christian Ariano Rachmat dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (1/3/2024).

Ariano menjelaskan, kondisi harga batu bara metalurgi yang kondusif terus mendukung pencapaian harga jual rata-rata perseroan, disertai kenaikan volume dan disiplin biaya yang juga ikut meningkatkan profitabilitas. 

Selain itu, operasi logistik Grup Adaro yang terintegrasi memberikan kinerja dengan sangat baik dalam menghadapi tantangan di Sungai Barito yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca akibat El Nino.

Setelah mengalami penurunan pada kuartal II dan kuartal III-2023, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) naik kembali pada kuartal IV 2023, seiring kenaikan harga batu bara metalurgi global. 

“Produk batu bara metalurgi ADMR yang berkualitas tinggi dijual ke berbagai produsen baja yang terdiversifikasi, di Jepang, China, India, Indonesia, dan Korea Selatan,” ujar Ariano.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan ADMR sepanjang 2023 naik 35% menjadi USD502,75 juta, terutama karena kenaikan volume produksi. 

Adapun, royalti kepada pemerintah naik 4% menjadi USD158,23 juta, biaya penambangan naik 150% menjadi USD149 juta, biaya pemrosesan batu bara turun 52% menjadi USD23,58 juta, sementara biaya pengangkutan dan penanganan naik 36% menjadi USD116,59 juta. 

Sedangkan, konsumsi bahan bakar sepanjang tahun lalu naik 42% karena peningkatan aktivitas, sementara biaya bahan bakar per liter turun 5%. Serta, biaya kas batu bara per ton pada tahun lalu turun 10% karena peningkatan pada operasi maupun volume.

Per Desember 2023, total nilai aset ADMR tercatat sebesar USD1,69 miliar atau Rp26,65 triliun, naik 31,77% dari posisi Desember 2022 yang sebesar USD1,28 miliar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD657,37 juta dan ekuitas sebesar USD1,03 miliar. 

(FAY)

SHARE