Adiwarna Anugerah (NAIK) Patok Harga IPO Rp107, Intip Penggunaan Dananya
PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp107 per saham.
IDXChannel - PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp107 per saham.
Harga tersebut adalah harga atas yang dipatok perseroan pada masa bookbuilding, yakni sebesar Rp100-Rp107 per saham.
Dengan menawarkan 750 juta saham atau 23,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, maka NAIK berpotensi meraup dana IPO sebesar Rp80,25 miliar.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 375 juta Waran Seri I atau 15,00 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp135, sehingga diharapkan meraup dana Rp50,62 miliar.
"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian material utama, material pembantu, material consumables, biaya gaji, lembur tenaga kerja, akomodasi, serta mobilisasi tenaga kerja," tulis manajemen dalam prospektus, Jumat (8/11/2024).
Material utama merupakan produk atau komponen utama dari sistem proteksi kebakaran, seperti fire pumps, fire fighting equipment dan sprinklers, fire suppression, fire alarm equipment.
Kemudian, material pembantu merupakan material yang digunakan untuk memasang komponen utama dari sistem proteksi kebakaran, seperti pipa, kabel, dan conduit. Sedangkan, material consumables merupakan material yang habis pakai, seperti kawat las, paku, mata bor, dan batu gerinda.
“Perseroan berencana melakukan pembelian dengan principal eksisting yang memiliki kesesuaian spesifikasi produk, ketersediaan produk, dengan harga yang kompetitif,” kata manajemen.
Pembelian ketiga material tersebut dimaksudkan untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan di bidang Sistem Proteksi Kebakaran ke depan, sedangkan material saat ini hanya mampu mencukupi permintaan pelanggan eksisting perseroan dan bukan prospek pelanggan potensial ke depannya.
Selain itu, stocking persediaan material juga dapat membantu perseroan memitigasi risiko operasional, khususnya dalam hal ketepatan waktu pengiriman atau pengerjaan proyek dan kepastian harga (cost).
Di sisi lain, dengan adanya penambahan persediaan dimaksud, masih dapat di-cover oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dan kapasitas warehouse saat ini.
"Sedangkan seluruh dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk modal kerja perseroan, namun tidak terbatas untuk pembelian material utama, material pembantu, material consumables, serta biaya gaji, lembur tenaga kerja, akomodasi serta mobilisasi tenaga kerja," ujar manajemen.
Saat ini, perseroan sedang dalam masa penawaran umum saham perdana hingga 11 November 2024. Sedangkan listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada Rabu pekan depan (13/11/2024).
Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(Fiki Ariyanti)