ADMR hingga CITA Setor Modal Smelter Aluminium Rp1,9 Triliun
Pemegang saham dari PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) resmi melakukan penyetoran modal alias private placement hingga Rp1,9 triliun.
IDXChannel - Pemegang saham dari PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) resmi melakukan penyetoran modal alias private placement hingga Rp1,9 triliun. PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menyetor modal paling besar.
ADMR melalui anak usahanya, PT Alamtri Indo Aluminium menguasai 65 persen saham KAI. Sementara sisanya dimiliki oleh Aumay Mining Pte Ltd asal Singapura sebesar 22,5 persen dan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) sebesar 12,5 persen.
Direktur CITA, Yusak Lumba Pardede mengatakan, KAI menerbitkan 1,9 juta saham baru dengan nilai nominal Rp1 juta, sehingga total dana yang dikumpulkan mencapai USD116 juta atau setara Rp1,9 triliun.
"Saham baru tersebut telah diambil bagian oleh perseroan sebanyak 237.039 saham dengan total nominal sebesar Rp237 miliar," katanya lewat keterbukaan informasi, Senin (1/9/2025).
Dengan demikian, ADMR menyetor modal Rp1,23 triliun kepada KAI, sementara Aumay Mining memberikan suntikan Rp427,5 miliar. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan porsi saham di KAI
Dengan suntikan terbaru ini, maka total modal ditempatkan dan disetor KAI mencapai Rp7,41 triliun.
Yusak mengatakan, setoran modal tersebut bukan yang pertama kali dilakukan oleh CITA. Sepanjang 2025, perseroan telah memberikan modal untuk KAI sebesar Rp419,2 miliar atau setara 5,5 persen dari jumlah ekuitas CITA.
Dia menambahkan, aksi korporasi ini merupakan bentuk dukungan CITA atas program hilirisasi pemerintah, dalam hal ini mineral logam. Secara rinci, dukungan permodalan ini untuk mendukung pengembangan proyek smelter aluminium milik KAI di Kalimantan Industrial Park, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
"Melalui smelter aluminium KAI, perseroan berkontribusi terhadap program hilirisasi dengan menciptakan nilai tambah terhadap alumina serta menutup kesenjangan antara suplai dan permintaan aluminium," tutur Yusak.
(Rahmat Fiansyah)