ADR MedcoEnergi (MEDC) Debut di OTCQX, Prospek Saham Ikut Terangkat
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan Sponsored American Depositary Receipts (ADR) milik perseroan mulai diperdagangkan di OTCQX® Best Market.
IDXChannel - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan pada 22 November 2025, Sponsored American Depositary Receipts (ADR) milik perseroan mulai diperdagangkan di OTCQX® Best Market dengan kode saham MDCOY.
Langkah ini dinilai menjadi tonggak penting dalam strategi ekspansi pasar modal MedcoEnergi.
Melalui inisiatif tersebut, MedcoEnergi memberikan akses yang lebih efisien dan terstruktur bagi investor ekuitas di Amerika Serikat (AS) untuk memperdagangkan saham Perseroan melalui platform yang teregulasi dan transparan.
“Sebagai emiten Indonesia pertama yang tercatat di OTCQX, MedcoEnergi terus meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas bagi investor internasional. Hal ini memperkuat basis investor kami, meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham kami di Bursa Efek Indonesia, dan mendukung strategi penciptaan nilai jangka panjang Perseroan,” kata CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato, dalam keterangan resmi, Sabtu (22/11/2025).
OTCQX Best Market memungkinkan perusahaan yang tercatat di bursa internasional yang memenuhi syarat, untuk memanfaatkan pelaporan pasar asal dalam menyediakan informasi keuangan yang mudah diakses oleh investor di AS.
Perusahaan yang tercatat di OTCQX harus memenuhi standar keuangan yang tinggi, menerapkan praktik tata kelola yang baik, dan mematuhi peraturan pasar modal yang berlaku.
Tanggapan Analis
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai langkah MedcoEnergi menerbitkan ADR di AS berpotensi memperluas jangkauan investor dan menarik perhatian pasar global.
“Dengan ADR di AS, MEDC menjadi lebih terlihat oleh investor internasional atau AS. Hal ini meningkatkan likuiditas serta potensi foreign flow ke saham MEDC itu sendiri,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).
Ia mengingatkan, ekspektasi pasar perlu tetap proporsional terkait implikasinya. “Namun perlu dicatat bahwa listing di OTCQX bukan otomatis berarti ‘masuk NYSE/Nasdaq’ atau likuiditas besar dalam sekejap,” imbuh dia.
Setelah membahas aspek aksesibilitas investor, Michael kemudian beralih pada kondisi teknikal saham MEDC.
“Secara teknikal, koreksi dari MEDC membentuk bullish divergence, yang menandakan potensi reversal. Area breakout untuk MEDC ada di angka 1.335, dengan target 1.445,” tutur Michael.
BRI Danareksa Sekuritas menilai pergerakan saham MEDC juga masih menunjukkan ketahanan harga di area penting, membuka peluang untuk pemulihan dalam waktu dekat.
“Pergerakan saham MEDC saat ini mampu bertahan diatas level support pentingnya pada 1245 - 1270,” tulis BRI Danareksa Sekuritas.
Laporan itu juga menyoroti level harga yang perlu dilewati untuk memastikan penguatan lebih lanjut.
“Konfirmasi untuk rebound jika harga MEDC mampu untuk menembus dan bertahan diatas level resistancenya pada 1315 dengan target penguatan selanjutnya pada 1.380–1.400.”
Bedah Fundamental
BCA Sekuritas dalam riset yang terbit pada 17 November 2025 mencatat bahwa kinerja MEDC mulai menunjukkan pemulihan pada kuartal III-2025.
Tambahan kepemilikan 20 persen di Corridor PSC dan kenaikan produksi hingga 150 mboepd (rata-rata ribu barel ekuivalen minyak per hari) mendorong pendapatan menjadi USD619 juta, tumbuh 7 persen secara kuartalan. EBITDA juga meningkat menjadi USD323 juta atau naik 10,5 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Namun, laba bersih masih tertekan secara tahunan akibat kontribusi yang lebih lemah dari AMMN, sehingga perolehan sembilan bulan pertama tahun ini turun menjadi USD86 juta.
Meski demikian, BCA Sekuritas menilai momentum pemulihan semakin terlihat menjelang akhir tahun, dengan proyeksi EBITDA kuartal IV-2025 sekitar USD300 juta, didukung produksi dari lapangan Forel dan Terubuk di Natuna Selatan.
Riset tersebut juga mencatat potensi jangka menengah dari blok Sakakemang, di mana MEDC memiliki 45 persen participating interest dengan estimasi cadangan gas mencapai 2 Tcf. Selain itu, pemulihan operasi dan ekspor AMMN diperkirakan memberikan dorongan tambahan terhadap laba bersih MEDC pada kuartal keempat.
Seiring penyesuaian estimasi, BCA Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih 2025 menjadi USD161 juta. Namun, estimasi EBITDA 2025 dan 2026 justru dinaikkan berkat efisiensi biaya dan normalisasi operasi. Dari sisi valuasi, BCA Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga lebih tinggi, yakni Rp1.750 per saham. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.