MARKET NEWS

Adu Kuat Kinerja Bank Kakap RI di 2023, Ada yang Sahamnya Melesat 16 Persen

Maulina Ulfa - Riset 04/02/2024 11:30 WIB

Pada perdagangan Jumat (2/2/2024), kinerja lima saham bank raksasa juga ditutup menguat dan ada yang berhasil melesat lebih dari 1 persen. 

Adu Kuat Kinerja Bank Kakap RI di 2023, Ada yang Sahamnya Melesat 16 Persen. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Beberapa saham perbankan yang memiliki kapitalisasi pasar jumbo alias saham Big Cap di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merilis kinerja keuangan sepanjang 2023.

Lima emiten perbankan ini yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

BBRI mencatat laba bersih paling jumbo mencapai Rp60,43 triliun sepanjang 2023. Pasca dirilisnya kinerja keuangan 2023, pergerakan saham sejumlah emiten perbankan ini cenderung positif.

Pada perdagangan Jumat (2/2/2024), kinerja lima saham bank raksasa juga ditutup menguat dan ada yang berhasil melesat lebih dari 1 persen.

Berikut kinerja bank raksasa dari sisi keuangannya pada 2023 dan kinerja saham sepekan periode 29 Januari hingga 2 Februari 2024. (Lihat tabel di bawah ini.)

Saham BBCA ditutup sideways pada perdagangan Jumat, namun per Kamis (1/2/2024) saham BBCA menguat 1,57 persen di level Rp9.700 per saham. Saham BBRI juga ditutup melesat 1,74 persen di level Rp5.850 per saham dan dalam sepekan saham BBRI menguat 7,83 persen.

Sementara saham BMRI ditutup melesat 1,91 persen di level Rp6.675 per saham jelang akhir pekan. Dalam sepekan, saham BMRI sudah melesat 5,95 persen. Saham bank big cap plat merah lainnya, BBNI juga mencatatkan kinerja moncer dengan kenaikan saham 0,87 persen pada penutupan Jumat dan telah naik 6,45 persen sepekan. 

Saham BRIS ditutup naik 0,87 persen pada Jumat di level Rp2.320 per saham dan menjadi jawara sepekan dengan kenaikan mencapai 16,29 persen.

BBRI

Kinerja keuangan BBRI mencatatkan rekor kinerja sepanjang 2023. Laba bersih konsolidasi bank pelat merah ini mencapai Rp60,43 triliun, tertinggi di antara yang lainnya.

Ini merupakan catatan sejarah baru di mana BBRI pernah meraih laba tertinggi sebelumnya mencapai Rp51,4 triliun pada 2022.

BBRI mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih senilai Rp135,18 triliun. Angka ini naik dari tahun 2022 yang hanya mencapai Rp124,59 triliun.

BBRI juga mencatatkan kenaikan pendapatan non bunga 12,61 persen yoy menjadi Rp53,29 triliun. Kontribusi terbesar pendapatan ini ditopang pos komisi dan administrasi yang mencapai Rp20,74 triliun.

BRI juga menorehkan pertumbuhan kredit 11,2 persen menjadi Rp1.266,4 triliun. Kinerja moncer ini membuat aset bank yang terkenal dengan kredit ultra mikro ini mencapai Rp1.965 triliun. Dengan ini, BBRI mencatatkan kenaikan aset mencapai sekitar 5,36 persen yoy.

BMRI

Bank pelat merah selanjutnya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) meraih laba bersih konsolidasi Rp55,1 triliun sepanjang 2023 alias melonjak 33,7 persen.

BMRI juga mencatatkan total aset konsolidasi mencapai Rp2.174,2 triliun di akhir 2023, naik 9,12 persen yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.992,5 triliun.

BMRI juga mencatatkan kenaikan penyaluran kredit yang mencapai Rp1.398,1 triliun, alias melesat 16,3 persen secara tahunan.

Pertumbuhan kredit BMRI juga terjadi di seluruh segmen dan didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp490 triliun, tumbuh 18,3 persen yoy pada akhir 2023.

BMRI juga mencatatkan kredit komersial positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain, yaitu sebesar 21,2 persen yoy menjadi Rp238 triliun pada periode yang sama.

BBCA

Emiten perbankan swasta terbesar di Indonesia milik Hartono bersaudara, BBCA mencatatkan laba bersih konsolidasi mencapai Rp48,6 triliun sepanjang 2023. Angka ini meroket 19,4 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

BBCA mencatatkan bunga bersih perusahaan dan entitas anak usaha mengalami kenaikan 17,5 persen secara tahunan menjadi Rp75,4 triliun. Adapun pendapatan selain bunga tumbuh 5,5 persen menjadi Rp23,9 triliun.

BBCA mencatatkan ekspansi volume kredit, pinjaman, imbal hasil yang lebih tinggi, hingga kenaikan pendapatan fee dan komisi yang berbanding lurus dengan peningkatan jumlah transaksi. Pertumbuhan kredit BBCA mencapai 13,9 persen menjadi Rp810,4 triliun, dengan kredit macet (NPL) terjaga di angka 1,9 persen.

BBNI

Bank pelat merah selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 mencapai Rp21,11 triliun. Angka ini naik 14,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp18,48 triliun di 2022.

Pertumbuhan laba BBNI ditopang pendapatan bunga bersih secara konsolidasi sebesar Rp41,28 triliun pada periode yang sama, turun tipis 0,11 persen dibanding capaian periode yang sama 2022 sebesar Rp41,32 triliun.  

Laba perusahaan juga ditopang oleh fee based income yang mencapai Rp10,12 triliun, tumbuh 3,92 persen dibandingkan 2022 yang hanya Rp9,74 triliun. BBNI mencatatkan pertumbuhan pendapatan lainnya mencapai 26,02 persen menjadi Rp6,09 triliun sepanjang 2023, dari sebelumnya Rp4,83 triliun pada 2022.

BRIS

Bank syariah pelat merah yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) membukukan laba bersih Rp5,7 triliun sepanjang 2023. Angka ini tumbuh 33,8 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan laba BRIS berbading lurus dengan aset yang juga naik 15,7 persen yoy menjadi Rp353,62 triliun pada 2023.  

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, BSI berhasil menjaga kinerja keuangan tetap tumbuh secara impresif di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global karena meningkatnya tensi geopolitik dunia.

(YNA)

SHARE