MARKET NEWS

Agung Podomoro (APLN) Lunasi Sisa Utang Anak Usaha Rp2,1 Triliun

Suparjo Ramalan 05/06/2024 05:30 WIB

Pelunasan obligasi dilakukan setelah sebelumnya APLN memperoleh tambahan plafon pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) senilai Rp1 triliun.

Agung Podomoro (APLN) Lunasi Sisa Utang Anak Usaha Rp2,1 Triliun (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melunasi sisa utang obligasi senior (Senior Notes) milik anak usahanya, APL Realty Holdings Pte Ltd (APL Realty) senilai USD131,96 juta atau setara Rp2,14 triliun (Kurs Rp16.220). 

Pelunasan obligasi dilakukan setelah sebelumnya APLN memperoleh tambahan plafon pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) senilai Rp1 triliun yang baru dapat ditarik pada 27 Mei 2024.

“Dengan demikian kami mengonversi pinjaman dalam dolar Amerika Serikat menjadi rupiah yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan perusahaan menjadi lebih positif,” ujar Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land, Justini Omas Selasa, (4/6/2024). 

APL Realty merupakan perusahaan di Singapura yang seluruh sahamnya dimiliki APLN. Pada 2 Juni 2017, APL Realty menerbitkan Senior Notes senilai USD300 juta dengan jangka waktu 7 tahun dan kupon 5,95 persen per tahun.

Surat utang ini dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Singapura. Dalam prosesnya, pada Juli 2023 APL Realty telah melakukan Tender Offer dan berhasil membeli kembali sebagian Senior Notes sebanyak USD168,04 juta. Pada akhir kuartal I-2024 sisa utang obligasi senilai USD131,96 juta. 

Justini optimistis, pelunasan seluruh obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat tersebut akan membuat fundamental keuangan perusahaan semakin kokoh. Strategi ini juga mampu menghindarkan perusahaan dari kurs dolar AS yang sangat berfluktuatif seiring dengan ketidakpastian global.

“Pelunasan Senior Notes tidak memiliki dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perusahaan dan selanjutnya akan memberikan dampak positif pada kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang,” kata dia.

Analis pasar modal sekaligus CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto menilai, pelunasan utang obligasi APL Realty akan berdampak positif terhadap APLN.

“APLN akan terhindar dari pembayaran bunga yang mahal akibat penguatan dolar AS terhadap rupiah dan juga terhindar dari eksposur foreign exchange risk,” ucap Fendy. 

Fendy menjelaskan, selama ini pendapatan APLN berupa rupiah. Sementara, pembayaran bunga dan pokok obligasi APL Realty dalam dolar AS. Jika rupiah terus terdepresiasi, maka ada potensi mismatch pembiayaan dan eksposur nilai tukar dari pinjaman dolar akibat fluktuasi kurs. Dengan pelunasan tersebut maka potensi negatif tersebut juga bisa dikurangi dengan signifikan

Ia pun memperkirakan, penguatan fundamental keuangan APLN tersebut akan turut memberikan dampak positif terhadap penilaian kualitas utang oleh lembaga pemeringkatan. 

Selain melakukan berbagai langkah efisiensi operasional, APLN saat ini juga tengah gencar menggenjot berbagai proyek yang berimbas terhadap peningkatan marketing sales dan recurring income-nya.

“Perbaikan kinerja APLN berpotensi meningkatkan likuiditas dan pembiayaan berkelanjutan perusahaan yang selama ini menjadi penilaian dan pertimbangan utama berbagai perusahaan pemeringkat,” papar Fendy.

(DES)

SHARE