Akankah Reli Saham Teknologi AS Berlanjut di Semester II 2023?
Saham teknologi di Amerika Serikat (AS) mencatatkan kinerja moncer sepanjang semester I 2023.
IDXChannel - Saham teknologi di Amerika Serikat (AS) mencatatkan kinerja moncer sepanjang semester I 2023. Pekan ini, sejumlah perusahaan teknologi tersebut akan melaporkan hasil rapor keuangan kuartalan.
Di sisi perusahaan, Microsoft dan Alphabet Inc., induk perusahaan Goole akan melaporkan pendapatan pada Selasa (25/7/2023). Pada Rabu (26/7), Meta dan Chipotle (CMG) juga dijadwalkan akan melaporkan hasil kuartalan mereka.
Bersamaan dengan laporan keuangan mereka, bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya pada Rabu sore terkait suku bunga. The Fed diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga 0,25 persen lagi.
Sejumlah raksasa seperti Microsoft (MSFT), Alphabet (GOOGL), Nvidia (NVDA), Apple Inc (APPL), Amazone (AMZN) hingga Meta (META) mengalami reli saham sepanjang tahun ini.
Secara year to date (YTD), saham-saham tekno di atas mencatatkan kenaikan sekitar 50 persen, di pimpin oleh NVDA dengan kenaikan mencapai 209,53 persen.
Saham META juga telah melonjak 135,9 persen sepanjang tahun ini. Sementara kinerja AAPL meroket 53,47 persen. AMZN dan MSFT juga tak mau ketinggalan dalam reli sektor tekno dengan kenaikan saham masing-masing 51,48 persen dan 43,49 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
AI Masa Depan Sektor Teknologi
Sebelumnya, para emiten teknologi AS ini memulai performa tahun ini dengan lesu. Beban karyawan yang cukup besar memaksa mereka untuk melakukan PHK ditambah ketakutan kenaikan suku bunga yang tak berkesudahan. Segalanya tampak suram. Namun, kondisi tersebut berubah setelah optimisme kecerdasan buatan (AI) menguasai pasar teknologi.
Berkat reli saham-saham teknologi dan indeks blue-chip di sektor tech Wall Street, kinerja Nasdaq Composite yang padat teknologi naik 35,7 persen. Sementara dibandingkan kinerja S&P 500, hanya terkerek naik 18,6 persen sejauh ini sepanjang 2023.
Reli di sektor teknologi ini membuat potensi bisnis kecerdasan buatan terbaru dan keberlanjutan industri cloud semakin dipertaruhkan.
Baru-baru ini, saham AAPL melonjak hampir satu persen setelah raksasa teknologi itu melaporkan akan membuat ChatGPT versi mereka sendiri.
Sementara itu, saham Microsoft melonjak setelah perusahaan mengumumkan integrasi AI dengan Microsoft 365 senilai USD30 per bulan.
Mengutip The Guardian, sensasi kehadiran AI telah memberikan dorongan ke sektor ini. Nvidia, perusahaan pembuat chip, adalah lambang kebangkitan dan menjadikannya perusahaan dengan kapitalisasi pasar senilai lebih dari USD1 triliun.
Teknologi AI disebut sebagai "pembawa obor" untuk ledakan saham beberapa emiten yang berfokus pada AI. Hal ini diungkapkan Dan Ives, direktur pelaksana di perusahaan keuangan AS Wedbush Securities.
Ives juga memperkirakan bahwa pengeluaran pengembangan AI dapat mencapai USD800 miliar selama dekade berikutnya.
“Menuju paruh kedua tahun 2023, kami melihat reli teknologi yang jauh lebih luas ke depan karena investor lebih jauh mencerna konsekuensi dari gelombang pengeluaran AI senilai USD800 miliar ini di masa depan dan apa artinya ini bagi perangkat lunak, chip, perangkat keras, dan ekosistem teknologi selama tahun depan,” katanya.
Ives menambahkan bahwa Microsoft, Amazon, dan Alphabet akan mendapat manfaat melalui layanan cloud computing mereka ke depan.
“Kami melihat ini sebagai 'momen internet 1995' bukan 'momen gelembung dot com 1999'. Kami memperkirakan untuk tahun 2024 AI dapat mencakup hingga 8 persen hingga 10 persen dari keseluruhan anggaran pengembangan teknologi perusahaan di mana jumlahnya hanya 1 persen pada 2023,” imbuhnya. (ADF)