MARKET NEWS

Akasha Wira (ADES) Kembali Puasa Dividen, Kas Makin Tebal

Rahmat Fiansyah 19/06/2025 16:44 WIB

PT Akasha Wira Internasional Tbk (ADES) kembali memutuskan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.

PT Akasha Wira Internasional Tbk (ADES) kembali memutuskan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. (Foto: Dok. ADES)

IDXChannel - PT Akasha Wira Internasional Tbk (ADES) kembali memutuskan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham meski laba perseroan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan Rabu (18/6/2025). Seluruh laba bersih ADES yang dihasilkan pada tahun lalu tidak dibagikan sebagai dividen.

"Menyetujui penggunaan laba bersih tahun berjalan perseroan untuk tahun buku 2024 sejumlah Rp527 miliar sebagai laba ditahan untuk memperkuat ekuitas perseroan," kata manajemen ADES dalam Risalah RUSPT dikutip Kamis (19/6/2025).

Langkah manajemen menahan laba kembali memperpanjang puasa dividen pemegang saham. Di samping itu, kas dan ekuitas ADES terus menebal sejalan dengan keputusan tersebut.

ADES secara konsisten terus mencetak kinerja positif. Emiten barang konsumen itu mencatat laba bersih Rp527 miliar, melesat 33 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp396 miliar.

Pertumbuhan kinerja ADES yang signifikan terutama terjadi pada 2020 usai laba bersih mencetak rekor di atas Rp100 miliar. Sejak saat itu, kinerja bottomline terus melesat.

Kondisi tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang pada 2024 menyentuh hampir Rp2 triliun, seiring diversifikasi dari produk AMDK (Nestle & Vica) seperti perawatan rambut (Makarizo) serta makanan dan minuman (Wonhae & Mujigae).

Selain itu, margin laba perseroan juga cukup tinggi, mencerminkan efisiensi dan harga produk yang profitable. Gross Profit Margin (GPM) ADES berada di level 50 persen sementara Net Profit Margin (NPM) mencapai 25 persen.

Sementara itu, saldo laba ditahan (retained earnings) ADES hingga 31 Maret 2025 menembus Rp1,58 triliun dengan ekuitas mencapai Rp2,4 triliun. Posisi kas dan setara kas juga cukup solid mencapai Rp866 miliar, belum termasuk deposito berjangka dan investasi jangka pendek.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE