AKR Corporindo (AKRA) Bidik Pendapatan Rp20 Triliun dari KEK JIIPE
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membidik pendapatan sekira Rp18 triliun hingga Rp20 triliun lewat monetisasi KEK Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE)
IDXChannel - Distributor Bahan Bakar Minyak (BBM) PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membidik pendapatan sekira Rp18 triliun hingga Rp20 triliun lewat monetisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Direktur & Corporate Secretary AKRA, Suresh Vembu mengatakan, pada kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan tersebut, perseroan memiliki saham mayoritas sebesar 60 persen dan PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo) 40 persen untuk kawasan industri. Sedangkan untuk kawasan pelabuhan, AKR memiliki saham 40 persen, dan Pelindo menguasi 50 persen.
"Saat ini kami sedang memonetisasi inventory tanah yang dijual ke industri dan memiliki potensi indikatif sekitar Rp18-20 triliun dalam revenue level di 7-8 tahun ke depan," ujarnya dalam Public Expose secara daring, Jumat (30/8).
Selain tanah, potensi pendapatan perseroan juga dapat diraih lewat monetisasi utilitas jaringan listrik, air, dan gas. Kemudian pendapatan perseroan digenjot lewat pengoperasian pelabuhan dengan kapasitas 10 juta ton kargo curah per tahun dengan luas 400 hektare dan kedalaman 14-16 meter.
Suresh menuturkan, pada tahun ini, telah diresmikan smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE. Smelter ini akan menghasilkan tembaga sebanyak 650 ribu ton, emas sekira 60 ton, dan perak 220 ton per tahun.
"Smelter tembaga ini akan menghasilkan pendapatan sewa bagi JIIPE selama 80 tahun, juga pendapatan dari pelabuhan, dan pendapatan dari utilitas listrik hingga 170 MW," dia menambahkan.
Perseroan optimistis akan tumbuh sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional dan global. Selain program hilirisasi, fenomena pergeseran rantai pasok dengan relokasi produksi dari China ke Kawasan Asia Tenggara akan menjadi angin segar bagi perkembangan KEK di Indonesia.
Di mana kebijakan KEK dan statusnya sebagai KEK terbaik, akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan industri. KEK JIIPE Gresik terus dimaksimalkan potensinya, tidak hanya monetisasi lahan, tetapi juga bisnis lain seperti penyediaan listrik, air, gas, dan energi ramah lingkungan dan terbarukan.
Dengan beroperasinya smelter terbesar di dunia milik Freeport di JIIPE, ekosistem industri berbasis produk tembaga dan turunannya akan berkembang dan siap diserap oleh beberapa tenant-tenant besar di JIIPE.
Sekedar informasi tambahan, AKRA mencatat pertumbuhan yang konsisten pada kinerja keuangan semester I-2024. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I-2024 (unaudited) mencapai Rp1 triliun atau hampir sama dengan laba berih semester I-2023.
Pendapatan dari segmen Kawasan Industri bertumbuh sebesar 9,7 persen (YoY) menjadi Rp673 miliar didorong oleh penjualan lahan dan pertumbuhan pendapatan recurring income dari utilitas sebesar 91,8 persen (YoY) menjadi Rp75 miliar.
Kontribusi segmen Kawasan Industri terhadap laba bruto konsolidasi AKRA menjadi 22 persen mencapai Rp353 miliar atau bertumbuh sebesar 8,9 persen YoY.
Posisi neraca tetap kuat dengan total aset sebesar Rp28,49 triliun per 30 Juni 2024 dengan rasio lancar sebesar 1,7x. Posisi kas per 30 Juni 2024 sebesar Rp4,82 triliun dengan net gearing tetap dalam posisi yang rendah, yaitu 0,00x.
(Fiki Ariyanti)