Akuisisi Dikabarkan Terhenti, Ini Tanggapan Presdir Panin Bank (PNBN)
Proses penjualan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Panin Bank oleh pemegang saham mayoritas dikabarkan terhenti.
IDXChannel - Proses penjualan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Panin Bank oleh pemegang saham mayoritas dikabarkan terhenti seiring calon pembeli mengkhawatirkan soal valuasi dan kebutuhan modal yang besar untuk transaksi pembelian saham bank Grup Panin tersebut.
Hal itu mengacu pada sumber yang mengetahui masalah tersebut, sebagaimana dikutip Bloomberg News, Rabu (26/4/2023).
Sebagaimana diketahui, dua raksasa keuangan jepang, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (SMFG) dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) di antara para penawar yang sejak beberapa waktu lalu disebut-sebut berminat mengakuisisi Panin Bank.
Sumber anonim Bloomberg menyebut, calon pembeli Panin Bank telah berdikusi untuk mengambil saham pengendali di bank tersebut tetapi pembicaraan kesepakatan menemui titik buntu baru-baru ini.
Sumber tersebut juga menyebut, para pihak yang terlibat belum mampu menjembatani perbedaan soal valuasi dan sejumlah penawaran khawatir soal besaran modal yang dibutuhkan untuk akuisisi jumbo tersebut di tengah volatilitas di pasar akhir-akhir ini.
Informasi saja, pemegang saham terbesar PNBN, termasuk keluarga Gunawan dengan kepemilikan 46% (melalui PT Panin Financial Tbk/PNLF) dan ANZ Group Holdings Ltd. Sekitar 38,8%, sebelumnya dikabarkan telah bekerja sama dengan penasihat keuangan masing-masing saat mereka menjajaki potensi penjualan saham mereka di bank tersebut.
Saat dihubungi IDXChannel, Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo mengaku manajemen tidak mengetahui pemberitaan di atas.
“No comment. Manajemen tidak memperoleh informasi apapun,” ujar Herwidayatmo kepada IDXChannel, Rabu (26/4/2023).
Dari pasar saham, Rabu (26/4), pukul 15.15 WIB, harga saham PNBN terkoreksi 3,04% ke Rp1.275/saham. Kendati demikian, dalam setahun harga saham PNBN sudah melonjak 64,94%. (ADF)