Akuisisi Tuntas, SMKM Bersiap Jadi Perusahaan Akuakultur Regional
PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) resmi berganti pengendali setelah Lim Shrimp Org Pte Ltd (LSO), perusahaan asal Singapura yang bergerak di sektor akuakultur
IDXChannel - PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) resmi berganti pengendali setelah Lim Shrimp Org Pte Ltd (LSO), perusahaan asal Singapura yang bergerak di sektor akuakultur, menyelesaikan akuisisi tahap pertama atas saham perseroan.
Langkah strategis ini menandai awal transformasi SMKM menjadi perusahaan akuakultur regional dengan cakupan bisnis yang meluas di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
"Kami menyambut baik langkah strategis ini bersama LSO sebagai bagian dari perjalanan transformasi untuk meningkatkan dan mengembangkan nilai tambah sektor aquaculture Indonesia yang memiliki potensi besar melalui investasi strategis dan integrasi rantai pasok," kata Direktur Utama Sumber Mas Konstruksi Budi Aris dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (5/11/2025).
Adapun LSO telah mengambil alih 25 persen saham SMKM atau sebanyak 313,25 juta saham dari pemegang saham mayoritas sebelumnya, PT Vina Nauli Jordania.
Aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari perjanjian pembelian saham bersyarat (CSPA) yang ditandatangani kedua pihak, dengan komitmen LSO untuk mengakuisisi total hingga 450 juta saham atau 35,91 persen saham perseroan.
Tahap kedua akuisisi mencakup pembelian hingga 136,75 juta saham (sekitar 10,91 persen) yang masih bersifat bersyarat dan ditargetkan rampung pada 30 Juni 2026. Penuntasan tahap ini akan bergantung pada penyelesaian penawaran tender wajib (MTO) dan pemenuhan ketentuan dalam CSPA.
Sebagai pemegang kendali baru, LSO akan segera melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan POJK No. 9/2018. Setelah proses MTO selesai, SMKM akan memasuki fase restrukturisasi manajemen dan transformasi bisnis, termasuk akuisisi aset akuakultur milik LSO melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD), serta divestasi dari bisnis konstruksi yang selama ini dipegang SMKM.
Dengan bergabungnya aset dan keahlian LSO, SMKM akan mengelola lebih dari 800.000 meter persegi lahan tambak udang di Indonesia dan Malaysia, dengan 40 kolam yang telah beroperasi dan rencana penambahan 50 kolam baru untuk mendorong kapasitas produksi hingga lebih dari 3.500 ton udang per tahun.
Selain itu, LSO berencana memperkuat sisi hilir melalui ekspansi pengolahan udang, peningkatan penetrasi pasar ekspor, serta pengembangan aplikasi digital untuk meningkatkan produktivitas tambak.
Sebelum penambahan lini usaha baru tersebut, SMKM akan tetap beroperasi secara normal dan melanjutkan kegiatan usaha yang sedang berjalan saat ini.
(DESI ANGRIANI)