MARKET NEWS

Akulaku Dibekukan Sementara OJK, Saham BBYB Koreksi 6,61 Persen dalam Sepekan

Anggie Ariesta 27/10/2023 17:35 WIB

Pembekuan sebagian usaha PT Akulaku Finance Indonesia (AFI) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat kinerja saham PT Bank Neo Commerce Tbk atau BNC (BBYB).

Akulaku Dibekukan Sementara OJK, Saham BBYB Koreksi 6,61 Persen dalam Sepekan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pembekuan sebagian usaha PT Akulaku Finance Indonesia (AFI) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat kinerja saham PT Bank Neo Commerce Tbk atau BNC (BBYB) ikut tersengat. Saham bank digital ini terpantau merah sejak satu pekan terakhir.

Pada perdagangan Jumat (27/10/2023) hari ini, saham BBYB ditutup melemah 0,88% ke Rp226 per saham. Kinerja dalam sepekan juga terpantau koreksi di 6,61%, dan dalam setahun turun sudah terkoreksi 65,50%.

Meski begitu, Bank Neo Commerce sudah memastikan tindakan pembekuan tersebut tidak berdampak dalam operasional dan tidak berpengaruh pada rencana aksi korporasi ke depannya.

"Tidak ada informasi/kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan," tulis Pjs. Direktur Utama Bank Neo Commerce, Aditya Wahyu Windarwo.

Adapun Bank Neo Commerce saat ini sedang bersiap untuk menjalankan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 5 miliar lembar saham pada akhir tahun ini dengan tanggal efektif pada November 2023.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, BBYB menjalankan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham perseroan untuk PHMETD VII sebanyak-banyaknya 5.000.000.000 (lima miliar) saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.

Saham hasil pelaksanaan rights issue yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari portepel perseroan dan akan dicatatkan di BEI.

Terkait Akulaku Finance Indonesia (AFI) diketahui memiliki produk pembiayaan dengan skema Buy Now Pay Later (BNPL) dan juga cicilan di dalam platformnya.

Bank Neo Commerce dikendalikan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan porsi kepemilikan 27,32%. Pemegang saham lainnya Rockcore Financial Technology Co. Ltd memiliki 6,12% kepemilikan.

Sementara itu, manajemen BBYB menjelaskan dalam kondisi di mana PT Akulaku Silvrr Indonesia dan Rockcore Financial Technology Co. Ltd. membeli saham rights issue sesuai porsinya dan sisa saham yang diterbitkan terserap oleh pemegang saham lainnya, maka para pemegang saham yang tidak melakukan rights issue akan mengalami dilusi maksimum 29,34%.

Adapun rights issue ini digelar setelah BBYB mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Agustus 2023 lalu. Rights issue ini pun akan efektif digelar pada November 2023. (TYO)

SHARE