MARKET NEWS

Aman (GULA) Sebut Pemasok Gula di Sumatera Alami Kendala Teknis

Yulistyo Pratomo 16/09/2023 10:23 WIB

PT Aman Agrindo Tbk (GULA) mengakui terjadi kendala pasokan gula di wilayah Sumatera.

Aman (GULA) Sebut Pemasok Gula di Sumatera Alami Kendala Teknis. (Foto Ilustrasi: MNC Media)

IDXChannel - PT Aman Agrindo Tbk (GULA) mengakui terjadi kendala pasokan gula di wilayah Sumatera. Untuk mengantisipasi hal tersebut, emiten pengolahan tebu dan distribusi gula ini menaikkan uang muka distribusi menjadi Rp5,6 miliar.

Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 3,6 miliar, dari anggaran semula yang sebelumya di angka Rp2 miliar di 2022, di mana kontribusi pendistribusian tersebut dipegang oleh mitranya bernama PT Sumber Mutiara Indah Perdana (SMIP).

"Kontribusi yang diperoleh perseroan dari penjualan gula yang dipasok SMIP terhadap pendapatan perseroan periode 30 Juni 2023 belum ada karena SMIP mengalami kendala teknis sehingga belum dapat memasok gula ke perseroan," kata Direktur Utama GILA, Andreas Utomo, dalam keterbukaan informasi, pada Sabtu (16/09/2023).

Dana tersebut disampaikan untuk menunjang pasokan dan ketersediaan gula di 2022 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun, akibat adanya kendala yang dialami oleh SMIP, uang muka dan hasil penjualan masih belum terealisasi.

"Uang muka pembelian gula pasir belum terealisasi dikarenakan adanya kendala teknis di SMIP," jelas Andreas.

Meski mengalami kendala, Andreas melihat wilayah Sumatera yang dipegang oleh SMIP masih berpotensi untuk mendatangkan pemasukan bagi perseroan. Meskipun secara kontribusi masih belum cukup baik akibat kendala distribusi.

"Kontribusi penjualan gula yang dilakukan di wilayah Sumatera per 30 Juni 2023 terhadap pendapatan perseroan adalah sebesar Rp3,9 miliar atau 2,5 persen," lanjut dia.

Kekurangan itu terjadi karena gula yang dijual di Sumatera bukan berasal dari SMIP. Meski begitu, perseroan melihat wilayah tersebut masih memilik potensi untuk penjualan produknya.

"Perseroan menilai prospek penjualan gula di wilayah Sumatera masih bagus dan potensial, namun masih diperlukan supplier yang memiliki reputasi bagus dan tepercaya."

(TYO)

SHARE