Anak Usaha DOID Caplok Produsen Antrasit UHG Raksasa di AS Rp1,98 Triliun
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya, American Anthracite SPV I, LLC akan mengakuisisi saham Atlantic Carbon Group, Inc.
IDXChannel - Emiten tambang batu bara, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya, American Anthracite SPV I, LLC akan mengakuisisi saham Atlantic Carbon Group, Inc. Nilai akuisisi tersebut sebesar USD122,4 juta.
"Pada 3 Juni 2024, American Anthracite SPV I, LLC, anak perusahaan terkendali perseroan telah menandatangani Stock Purchase Agreement untuk mengakuisisi Atlantic Carbon Group, Inc, suatu produsen antrasit ultra high-grade terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) senilai USD122,4 juta," ungkap Direktur Utama DOID, Ronald Sutardja dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (5/6).
Jika dihitung dengan kurs tengah Jisdor BI per 3 Juni 2024 sebesar Rp16.225 per USD, maka nilai akuisisi itu mencapai Rp1,98 triliun.
Akuisisi saham tersebut, dijelaskannya, terdiri dari 100 persen saham Atlantic Carbon Group, Inc beserta seluruh anak usahanya; 100 persen saham Wildcat Carbon Processing LLC; 100 persen saham American Carbon Warehousing LLC; 100 persen saham Newcastle Anthracite Company; dan 100 persen saham The Central Pennsylvania Anthracite Company LLC.
"Penyelesaian atas rencana pengambilalihan ini akan tunduk pada pemenuhan syarat pendahuluan yang diatur dalam perjanjian, termasuk di antaranya adalah kewajiban perseroan untuk memeroleh pendapat kewajaran terlebih dahulu dari penilai independen," papar Ronald.
Rencana akuisisi ini merupakan transaksi material yang memerlukan penentuan nilai wajar oleh penilai independen, namun tidak memerlukan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan (RUPS).
"Setelah rencana pengambilalihan selesai dilaksanakan, perusahaan target akan dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan perseroan," terangnya.
Ronald memastikan tidak ada dampak khusus terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, ataupun kelangsungan usaha perseroan atas rencana akuisisi ini.
"Namun, setelah selesaikan rencana akuisisi ini, grup perseroan akan mengambilalih kendali atas operasi perusahaan target, sehingga diharapkan akan menguntungkan kondisi finansial grup perseroan ke depannya, serta semakin memperluas portofolio grup perseroan secara geografis dan komoditas masa depan," ujarnya.
"Pelaksanaan rencana akuisisi ini juga merupakan langkah transformasi strategis pertama grup perseroan sebagai pemilik tambang dan salah satu produsen utama antrasit UHG secara global untuk mendukung produksi komersial baja rendah karbon (LC Steel) yang lebih ramah lingkungan," pungkas Ronald.
Dari data RTI Business, saham DOID turun 4,50 persen ke harga Rp530 per saham menjelang penutupan sesi I perdagangan hari ini (5/6). Nilai transaksi saham DOID mencapai Rp9,57 miliar dengan volume 18,45 juta saha dan frekuensi sebanyak 1.805 kali.
(FAY)