MARKET NEWS

Anak Usaha Jasa Marga (JSMR) Siap IPO di Kuartal I 2023

Dinar Fitra Maghiszha 27/04/2022 20:35 WIB

PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR) siap IPO di kuartal I 2023.

Anak Usaha Jasa Marga (JSMR) Siap IPO di Kuartal I 2023 (Dok.MNC)

IDXChannel - Anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR), yakni PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) akan melangsungkan aksi penawaran umum perdana saham / initial public offering (IPO) pada awal tahun depan.

Aksi korporasi ini dilakukan setelah tahapan spin off atau pemisahan Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad ke ke PT JTT rampung digelar. Spin off resmi mendapat persetujuan pemegang saham yang secara efektif dijadwalkan akan selesai pada 1 Juli 2022.

Direktur Bisnis PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Reza Febriano mengatakan rencana IPO anak usaha merupakan bagian dari upaya mencari pembiayaan secara mandiri, untuk menjadi nilai tambah bagi perseroan.

"Untuk sementara, waktu pelaksanaan IPO akan kita laksanakan di awal tahun 2023. Kurang lebih ada di kuartal pertama 2023," kata Reza dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (27/4/2022).

Saat ini Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad berada di bawah Jasa Marga. Melalui proses spin off, JSMR akan mengalihkan divisi tersebut kepada PT JTT, dengan nilai ekuitas mencapai Rp16,3 triliun.

Divisi Transjawa Tollroad tersebut mengelola 13 ruas tol Trans Jawa, di mana 4 ruas merupakan segmen operasi Tol Jakarta-Cikampek, Palimanan-Kanci, Semarang ABC, dan Surabaya-Gempol.

Selanjutnya, 9 ruas lain merupakan BUJT Tol Jakarta-Cikampek (Elevated), Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono-Kediri, Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan, dan Pandaan-Malang.

JSMR memiliki 1.051.455.198 lembar saham PT JTT atau setara Rp1.050.905 yang mewakili 99,95% dari total seluruh saham. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Ade Wahyu mengungkapkan bahwa dana IPO akan digunakan untuk melanjutkan pengembangan ruas tol baru. Terkait rincian, Ade menyebut masih akan dibahas secara internal

"Dengan adanya pendapatan dari IPO ini, kita akan dapat melakukan pengembangan ruas tol baru. Kita masih punya setidaknya 5 ruas tol utama yang masih kita harus selesaikan sampai tahun 2024. Ini membutuhkan paling tidak capex mungkin sekitar Rp42 triliun." pungkas Ade.

(IND) 

SHARE