MARKET NEWS

Anjlok Tiga Hari Beruntun usai Kena FCA, Market Cap BREN Akhirnya Disalip BBCA

TIM RISET IDX CHANNEL 31/05/2024 12:08 WIB

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali jatuh hingga penutupan sesi I, Jumat (31/5/2024).

Anjlok Tiga Hari Beruntun usai Kena FCA, Market Cap BREN Akhirnya Disalip BBCA. (Foto:

IDXChannel – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali jatuh hingga penutupan sesi I, Jumat (31/5/2024), usai emiten geotermal tersebut masuk papan pemantauan khusus dan ditransaksikan secara full call auction (FCA).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten taipan Prajogo Pangestu tersebut ambles hingga batas auto reject bawah (ARB) untuk papan pemantauan khusus 10 persen, tepatnya 9,86 persen, ke Rp8.225 per saham.

Nilai transaksi BREN tercatat Rp7,17 miliar dan volume perdagangan hanya 871,60 ribu saham.

Dengan ini, saham BREN sudah 3 kali ARB usai masuk papan pemantauan khusus sejak Rabu (29/5) lalu.

Jatuhnya saham BREN hari ini membuat posisinya sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar akhirnya digeser kembali oleh sang penguasa ‘tradisional’ PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Market cap BREN tercatat sebesar Rp1.100,39 triliun, sedangkan BBCA Rp1.124,88 triliun.

Sementara, saham-saham Prajogo lainnya bergerak beragam.

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) naik 0,66 persen bersama PT Petrosea Tbk (PTRO) yang menguat 0,37 persen.

Berbeda, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melemah 1,91 persen, sedangkan induk BREN PT Barito Pacific Tbk (BRPT) stagnan di Rp1.050 per saham.

Bursa sebelumnya mengonfirmasi saham BREN akan masuk pada papan pemantauan khusus menyusul suspensi yang berlangsung lebih dari sehari.

“Benar,” kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang kepada wartawan, Selasa (28/5/2024).

Sesuai pemberitaan sebelumnya, bahwa masuk papan pemantauan khusus bukan berarti saham BREN tidak dapat ditransaksikan. Hal yang berbeda adalah perdagangan BREN akan dilakukan secara FCA dengan 5 kali sesi setiap harinya.

Dalam FCA, investor BREN tak lagi mengamati bid offer sebagaimana perdagangan saham biasa. Fitur yang disajikan bursa hanya Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV).

Sejatinya saham BREN telah digembok bursa sejak sesi pertama Senin hingga Selasa (27-28 Mei) Kebijakan ini diambil menyusul peningkatan harga kumulatif yang signifikan terhadap saham milik konglomerat Prajogo Pangestu.

BEI sebelumnya telah melakukan suspensi saham BREN pada Jumat (3/5/2024), tetapi hanya bersifat cooling down dari peningkatan signifikan. Saham kembali dibuka pada Senin (6/5).

Dalam Poin III.1.10 Peraturan BEI I-X tertera aturan bahwa Perusahaan Tercatat akan ditempatkan pada Papan Pemantauan Khusus apabila dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Saham BREN, yang menjadi primadona di pasar saham dalam negeri sejak melantai pada Oktober 2023, sudah meroket lebih dari 100 persen dalam 6 bulan belakangan di tengah aksi beli agresif investor.

Sebelumnya, saham BREN resmi masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, large cap periode Juni 2024.

FTSE Global Equity Index merupakan indeks bergengsi yang digunakan oleh para investor dalam mengambil keputusan investasi. Indeks ini mencakup total 19.000 perusahaan publik dengan market cap besar, menengah, kecil dan mikro di 49 negara termasuk emerging market.  (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE