MARKET NEWS

Antam (ANTM) Bangun Pabrik Feronikel di Halmahera, Intip Progresnya

Cahya Puteri Abdi Rabbi 14/09/2023 17:27 WIB

Pembangunan pabrik feronikel PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Halmahera Timur (Haltim) telah memasuki proses tapping metal perdana atau first tapping metal.

Antam (ANTM) Bangun Pabrik Feronikel di Halmahera, Intip Progresnya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pembangunan pabrik feronikel PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Halmahera Timur (Haltim) telah memasuki proses tapping metal perdana atau first tapping metal. 

Proses tersebut dilakukan pada 12 September lalu. First metal tapping sendiri merupakan rangkaian commissioning pabrik feronikel Haltim dan kelanjutan dari tahapan switch-on Electric Smelting Furnace (ESF), yang telah diselenggarakan sebelumnya pada tanggal 19 Juli 2023. 

Direktur Pengembangan Usaha ANTM I Dewa Wirantaya mengatakan, first metal tapping pabrik feronikel Haltim merupakan tahapan ketiga dari rangkaian commissioning, yang ditargetkan akan selesai pada akhir triwulan ketiga tahun 2023 ini. 

Setelah proses ini selesai, lanjut I Dewa, ANTM akan mulai mempersiapkan produksi komersial. “Selama proses commissioning, perseroan senantiasa memastikan kestabilan dan keselamatan operasi pabrik,” kata I Dewa dalam keterangan resminya, Kamis (14/9/2023).

Pabrik feronikel Haltim ANTM akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). Nantinya, setelah beroperasi secara penuh, Pabrik Feronikel Haltim akan mendukung produksi feronikel dari pabrik feronikel Kolaka di Sulawesi Tenggara yang berkapasitas 27.000 TNi.

“Sehingga Antam akan memiliki portofolio kapasitas produksi feronikel terpasang sebesar 40.500 TNi,” imbuh I Dewa.

Perihal kinerja, ANTM mengantongi laba bersih sebesar Rp1,88 triliun di semester pertama tahun 2023. Angka itu naik 23,84% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,52 triliun.

Sementara itu, kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTM mendukung pencapaian EBITDA pada semester pertama menjadi sebesar Rp3,69 triliun, relatif stabil dibandingkan EBITDA pada periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi penjualan, ANTM meraup sebesar Rp21,66 triliun, naik 15,38% dari tahun lalu yang sebesar Rp18,77 triliun. Penjualan emas mendominasi dengan berkontribusi sebesar Rp13,30 triliun, kemudian penjualan bijih nikel tercatat sebesar Rp4,88 triliun.

Selanjutnya, penjualan feronikel tercatat sebesar Rp2,54 triliun, penjualan alumina sebesar Rp627,22 miliar, bijih bauksit mencatatkan penjualan sebesar Rp143,51 miliar, penjualan perak tercatat sebesar Rp49,37 miliar, serta penjualan logam mulia lainnya sebesar Rp21 juta. 

(DES)

SHARE