Anthoni Salim Semringah, Laba ICBP Semakin Gurih di Kuartal III-2023
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,06 triliun hingga kuartal III-2023.
IDXChannel - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,06 triliun hingga kuartal III-2023.
Realisasi itu meningkat 113,34 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp3,30 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Jakarta, Selasa (31/10/2023), performa bottom line ini mendorong laba per saham dasar ICBP melonjak di level Rp605, dari semula sebesar Rp284 per saham.
Peningkatan laba berlangsung seiring penjualan ICBP yang naik sebesar 4,90 persen yoy menjadi Rp51,30 triliun. Penjualan mie instan di pasar domestik menjadi tulang punggung perseroan senilai Rp38,11 triliun, disusul produk dairy yang mencapai Rp6,81 triliun.
Produk makanan ringan menduduki urutan ketiga sebanyak Rp3,23 triliun, disusul penyedap makanan dan nutrisi masing-masing Rp2,85 triliun, dan Rp890,05 miliar.
Porsi ekspor ICBP menembus angka Rp15an triliun, yang sebagian besar diserap oleh pasar Timur Tengah dan Afrika sebanyak Rp11,54 triliun, disusul kawasan Asia lainnya mencapai Rp1,19 triliun, dan regional lain Rp1,82 triliun.
Apa Tanggapan Manajemen?
Direktur Utama sekaligus CEO ICBP Anthoni Salim mengatakan, performa perusahaan hingga September 2023 berlangsung di tengah ketidakpastian perekonomian global.
"Kami senang ICBP kembali mencatatkan pertumbuhan. Dukungan ketangguhan model bisnis ini, kami positif dapat menghadapi berbagai kinerja ke depan," kata Anthoni di Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Anthoni bilang, pihaknya meyakini akan dapat mengeksekusi berbagai peluang pertumbuhan bisnis yang akan datang. Langkah ini diambil demi tetap mempertahankan kinerja yang berkelanjutan serta posisi keuangan yang sehat,
Dari sisi neraca, aset ICBP meningkat 3,11 persen year-to-date (ytd) mencapai Rp118,89 triliun. Jumlah kewajiban utang atau liabilitas melandai 1,9 persen ytd di angka Rp56,73 triliun, sedangkan modal bersih atau ekuitas menanjak 8,16 persen ytd di angka Rp62,16 triliun.
Kas yang tersisa akhir September cukup besar mencapai Rp16,17 triliun, bertambah sekitar Rp627,61 miliar dari awal tahun akibat meningkatnya penerimaan dari aktivitas operasional.
(YNA)