MARKET NEWS

Antrean Beli CDIA Masih Ramai di Hari Kedua, Mencapai Rp3,1 Triliun

TIM RISET IDX CHANNEL 10/07/2025 09:54 WIB

Harga saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) kembali melonjak di hari kedua di bursa, Kamis (10/7/2025) usai resmi melantai pada Rabu (9/7).

Antrean Beli CDIA Masih Ramai di Hari Kedua, Mencapai Rp3,1 Triliun. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) kembali melonjak di hari kedua di bursa, Kamis (10/7/2025) usai resmi melantai pada Rabu (9/7).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham CDIA melambung 25 persen, menyentuh batas auto rejection atas (ARA), ke level Rp320 per unit. Pada debut perdana, CDIA ditutup ARA 35 persen.

Nilai transaksi emiten anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) besutan taipan Prajogo Pangestu ini tercatat mencapai Rp325,0 juta dan volume perdagangan 1,01 juta saham.

Hingga pukul 09.38 WIB, antren beli di kolom bid mencapai 96,94 juta lot atau setara dengan Rp3,10 triliun, mengindikasikan antusiasme pasar yang sangat besar terhadap CDIA.

Harga penawaran saham CDIA adalah senilai Rp190 per unit dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 124.829.374.700 saham. CDIA—yang sudah lama diantisipasi investor—menjadi perusahaan ke-17 yang tercatat di bursa pada 2025.

Dengan kenaikan harga di hari kedua, kapitalisasi pasar (market cap) CDIA mencapai Rp39,95 triliun.

CDIA berinvestasi dalam bisnis infrastruktur, termasuk energi, air, kepelabuhan dan penyimpanan, serta solusi logistik.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai saham CDIA memiliki daya tarik tersendiri sejak penawaran umum perdana (IPO).

“CDIA IPO dengan nilai penawaran yang cukup murah, yaitu Rp190. Ini menjadikan saham ini memiliki batas ARA 35 persen, sehingga pergerakan ketika melantai di bursa cukup atraktif,” ujar Michael, Rabu (9/7/2025).

Ia menambahkan, valuasi CDIA juga masih tergolong menarik jika dilihat dari rasio price to book value (PBV). “Dengan PBV di angka 1,9 sampai 2,0 kali, perusahaan ini dinilai cukup atraktif. Apalagi jika kita bandingkan dengan perusahaan serupa di luar negeri,” tuturnya.

Dari sisi fundamental, Michael juga menyoroti kinerja keuangan CDIA yang dinilai solid. “Perusahaan ini memiliki tingkat utang yang rendah serta laba bersih yang cukup baik dengan net margin di 25 sampai 30 persen,” kata dia.

Tak hanya itu, tingginya minat investor ritel juga menjadi sorotan tersendiri. “Apalagi, dengan penjatahan IPO yang hanya 0,6 persen, maka perusahaan ini mendapatkan pemesanan di pooling lebih dari Rp40 triliun,” imbuhnya.

Ia menambahkan, tingginya animo ini jauh melampaui jumlah saham yang dilepas di pasar. “Dibanding dengan free float-nya yang ‘hanya’ Rp2,3 triliun,” demikian kata Michael. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

>

SHARE