MARKET NEWS

Antrean Beli Saham CDIA Membeludak di Hari Perdana, Tembus Rp3,2 Triliun

TIM RISET IDX CHANNEL 09/07/2025 11:38 WIB

Harga saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) langsung melambung seiring resmi tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/7).

Antrean Beli Saham CDIA Membeludak di Hari Perdana, Tembus Rp3,2 Triliun. (Foto: Website BEI)

IDXChannel – Harga saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) langsung melambung seiring resmi tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/7/2025). CDIA—yang sudah lama dinanti-nanti investor—menjadi perusahaan ke-17 yang tercatat di bursa pada 2025.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham CDIA terbang 34,74 persen, menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 35 persen, ke level Rp256 per unit. Nilai transaksi emiten anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) besutan taipan Prajogo Pangestu ini tercatat mencapai Rp754,02 juta dan volume perdagangan 2,95 juta saham.

Hingga pukul 11.22 WIB, antren beli di kolom bid mencapai 125,01 juta lot atau setara dengan Rp3,20 triliun, mengindikasikan euforia pasar terhadap CDIA.

Harga penawaran saham CDIA adalah senilai Rp190 per unit dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 124.829.374.700 saham.

Dengan kenaikan harga di hari perdana, kapitalisasi pasar (market cap) CDIA mencapai Rp31,86 triliun.

CDIA berinvestasi dalam bisnis infrastruktur, termasuk energi, air, kepelabuhan dan penyimpanan, serta solusi logistik.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai saham CDIA memiliki daya tarik tersendiri sejak penawaran umum perdana (IPO).

“CDIA IPO dengan nilai penawaran yang cukup murah, yaitu Rp190. Ini menjadikan saham ini memiliki batas ARA 35 persen, sehingga pergerakan ketika melantai di bursa cukup atraktif,” ujar Michael, Rabu (9/7/2025).

Ia menambahkan, valuasi CDIA juga masih tergolong menarik jika dilihat dari rasio price to book value (PBV). “Dengan PBV di angka 1,9 sampai 2,0 kali, perusahaan ini dinilai cukup atraktif. Apalagi jika kita bandingkan dengan perusahaan serupa di luar negeri,” tuturnya.

Dari sisi fundamental, Michael juga menyoroti kinerja keuangan CDIA yang dinilai solid. “Perusahaan ini memiliki tingkat utang yang rendah serta laba bersih yang cukup baik dengan net margin di 25 sampai 30 persen,” kata dia.

Tak hanya itu, tingginya minat investor ritel juga menjadi sorotan tersendiri. “Apalagi, dengan penjatahan IPO yang hanya 0,6 persen, maka perusahaan ini mendapatkan pemesanan di pooling lebih dari Rp40 triliun,” imbuhnya.

Ia menambahkan, tingginya animo ini jauh melampaui jumlah saham yang dilepas di pasar. “Dibanding dengan free float-nya yang ‘hanya’ Rp2,3 triliun,” demikian kata Michael. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE