MARKET NEWS

Apa Bisnis HRTA? Emiten Manufaktur Emas, Intip Profil dan Kinerja Harganya

Kurnia Nadya 17/10/2025 11:46 WIB

HRTA tidak mengoperasikan pertambangan emas, tetapi perusahaan ini memiliki fasilitas manufaktur emas dan menjual emas melalui jaringan distribusinya sendiri.

Apa Bisnis HRTA? Emiten Manufaktur Emas, Intip Profil dan Kinerja Harganya. (Foto: Hartadinata Abadi)

IDXChannel—Apa bisnis HRTA? PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) adalah emiten sektor barang konsumen non-primer yang menjalankan usaha di bidang manufaktur dan perdagangan emas di Indonesia. 

HRTA tidak mengoperasikan pertambangan emas, tetapi perusahaan ini memiliki fasilitas manufaktur emas dan menjual emas melalui jaringan distribusinya sendiri. Melansir laman resmi Hartadinata Abadi (17/10/2025), perseroan beroperasi secara vertikal. 

Dari fasilitas manufakturnya, HRTA memproduksi emas logam mulia (batangan) dengan merek dagang Emasku dan perhiasan emas dengan merek Ardore. Dalam penjualan emas, HRTA memiliki jaringan toko emas, waralaba, dan ritel toko milik perseroan sendiri. 

Terdapat empat merek yang digunakan ritel toko HRTA. Yakni Aurum Collection Center (ACC), Claudia Perfect Jewellery, Celine Jewellery, dan Hartadinata Abadi Store. Saat ini, HRTA sudah memiliki lebih dari 85 toko emas dan 93 jaringan gadai di Indonesia. 

Bisnis HRTA didukung oleh tiga anak usaha dengan fungsi berbeda. Yakni PT Gemilang Hartadinata Abadi untuk pegadaian emas, PT Emas Murni Abadi untuk pemurnian logam mulia, dan PT Emas Karya Abadi untuk bisnis reseller. 

Perusahaan ini didirikan pada 1989 oleh Ferriyadi Hartadinata. Pada 1995 usaha kecil ini mulai memproduksi emas sendiri dengan kapasitas 625.000 gram per bulan, dan menjadi pabrik pengolahan emas pertama milik Hartadinata Abadi. 

Toko emas pertamanya, ACC Gold Jewellery, dibuka dan mulai beroperasi pada 1998. Saat ini, HRTA memiliki empat fasilitas pabrik untuk casting dan pembuatan kalung, serta satu pabrik untuk pembuatan rantai emas. 

Kapasitas pabrik casting kedua mencapai 500.000 gram per bulan, kapasitas pabrik casting ketiga berkapasitas 375.000 gram per bulan, lalu kapasitas pabrik kalung berkapasitas 1 juta gram per bulan. 

Apa Bisnis HRTA? Informasi Saham dan Kinerja Harganya 

Perseroan mencatatkan sahamnya secara perdana pada 21 Juni 2017 dengan melepas 1,10 miliar saham di harga penawaran Rp300 per saham. Dari IPO ini HRTA mengantongi dana segar sebanyak Rp331,57 milliar. 

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 30 September 2025 pengendali saham HRTA adalah PT Terang Anugrah Abadi dengan kepemilikan sebanyak 3,26 miliar saham, atau setara 71 persen dari total saham terdaftar. 

Sementara masyarakat menguasai saham HRTA sebanyak 1,31 miliar saham, atau setara 28,45 persen dari total saham terdaftar. Direksi dan komisaris tercatat memiliki saham tetapi dengan jumlah dan persentase di bawah 1 persen. 

Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham HRTA adalah Ferriyadi Hartadinata, pendiri perusahaan yang saat ini menjabat sebagai komisaris utama di PT Hartadinata Abadi Tbk. 

Saham HRTA dan saham-saham yang berkaitan dengan emas lainnya mencatatkan kinerja harga yang positif sepanjang 2025, menyusul kenaikan harga emas dunia yang beberapa kali mencatatkan rekor baru. 

Pada perdagangan Jumat 17 Oktober 2025, saham HRTA dibuka di harga Rp1.695 per saham, dalam lima hari terakhir harga sahamnya sudah tumbuh 65,55 persen. Sementara dalam sebulan terakhir, kenaikan harganya mencapai 101,16 persen. 

Sejak awal 2025, pertumbuhan harga saham HRTA mencapai 427,44 persen. Pada awal Januari 2025, saham HRTA masih diperdagangkan di kisaran Rp328 per saham. 

Itulah informasi singkat tentang apa bisnis HRTA


(Nadya Kurnia)

SHARE