Apa Bisnis SSIA? Simak Daftar Proyek Properti dan Pemegang Saham Mayoritasnya
Surya Semesta Internusa adalah perusaan yang membangun Hotel Gran Melia Jakarta dan Melia Bali.
IDXChannel—Apa bisnis SSIA? PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) adalah perusahaan yang menjalankan bisnis utama di bidang pengembangan kawasan industri, properti, jasa konstruksi, dan perhotelan.
Perusahaan ini tercatat sebagai emiten properti dan real estate. Surya Semesta Internusa adalah perusaan yang membangun Hotel Gran Melia Jakarta dan Melia Bali, serta perumahan Tanjung Mas Raya di TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Melansir laman resmi perseroan (21/11/2025), SSIA didirikan pada 1971 dan sempat beroperasi dengan nama PT Multi Investment Limited, tetapi berganti menjadi Surya Semesta Internusa pada 1995.
Perseroan didirikan sebagai pengembang kawasan segitiga emas di Kuningan, Jakarta. Pada 1976, SSIA membangun proyek keduanya yaitu Glodok Plaza, dan mulai mengembangkan kawasan industri di Karawang pada 1991.
Perseroan memiliki sembilan entitas anak yang mengelola proyek properti milik SSIA. Berikut ini adalah daftar anak usaha dan bisnis yang dikelola:
- PT Suryacipta Swadaya: pengembang dan pengelola kawasan industri 1.400 hektare di Karawang, Suryacipta City of Industry, serta kota mandiri Subang Smartpolitan seluas 2.717 hektare
- PT TCP Internusa: pengembang dan pengelola hunian eksklusif Tanjung Mas Raya dan Edenhaus Simatupang di TB Simatupang, Glodok Plaza, dan Graha Surya Internusa
- PT Sitiagung Makmur: pengembang resortUmana Bali, LXR Hotels & Resorts Bali
- PT Surya Energi Parahita: perusahaan distributor gas bumi via pipa di Suryacipta City dan Subang Smartpolitan
- PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA): perusahaan konstruksi dengan spesialisasi gedung tingkat tinggi
- PT Suryalaya Anindita International: pengelola Hotel Gran Melia Jakarta dan Melia Bali
- PT BATIQA Hotel Management: pengelola hotel BATIQA
- PT Ungasan Semesta Resort: pengelola resor Umana Bali, LXR Hotels & Resorts Bali
- PT Horizon Internusa Persada: pengembang dan pengelola platform Travelio
Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di bursa efek pada 1997 dengan melepas 135 juta saham di harga penawaran Rp975 per saham. Dari IPO ini perseroan mengantongi dana sebanyak Rp131,62 miliar.
Apa Bisnis SSIA? Informasi Kepemilikan Saham
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 31 Oktober 2025 pemegang saham mayoritas terbesar di SSIA adalah PT Dwimura Investama Andalan dengan kepemilikan sebanyak 482 juta saham atau 10,24 persen dari total saham terdaftar.
Dwimuria Investama Andalan adalah perusahaan investasi milik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, pemilik konglomerasi Grup Djarum.
Berikut ini adalah daftar pemegang saham SSIA per akhir Oktober:
- PT Dwimuria Investama Andalan 482 juta saham/10,24 persen
- PT Arman Investments Utama 400 juta saham/8,52 persen
- GSI S/A Intrepid Investments Ltd 386 juta saham/8,2 persen
- DDBS Bank Ltd SG S/A 369 juta saham/7,85 persen
- PT Henan Putihrai Asset Management 339 juta saham/7,21 persen
- Masyarakat (non-warkat) 2,70 miliar saham/57,45 persen
Pada perdagangan Jumat 21 November 2025, saham SSIA ditutup di harga Rp1.705 per saham. Dalam satu bulan terakhir, SSIA mencatatkan penurunan 6,32 persen. Namun sejak awal tahun, saham ini telah tumbuh 52 persenan.
Itulah informasi singkat tentang apa bisnis SSIA.
(Nadya Kurnia)