Apa Faktor yang Memengaruhi Harga Saham? Ada Eksternal dan Internal, Ini Penjelasannya
Pergerakan harga saham suatu perusahaan, dan harga saham secara kolektif pada bursa, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Baik eksternal maupun internal.
IDXChannel—Apa saja faktor yang mempengaruhi harga saham? Pergerakan harga saham suatu perusahaan, dan harga saham secara kolektif pada bursa, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Baik eksternal maupun internal.
Naik turunnya harga saham menunjukkan kekuatan permintaan dan penawaran. Harga saham yang menurun menunjukkan tekanan permintaan yang lebih rendah dibanding penawaran yang dibuat investor.
Sebaliknya, harga saham yang naik menunjukkan tekanan permintaan yang lebih tinggi dibanding penawaran yang tersedia. Harga yang naik terus menerus dalam kurun waktu tertentu membentuk uptren.
Sementara harga yang menurun terus menerus dalam kurun waktu tertentu akan membentuk downtren. Bila harga bergerak seimbang naik-turunnya, akan membentuk tren sideways (grafik mendatar).
Melansir Sikapi Uangmu OJK (28/6), berikut ini adalah faktor yang memengaruhi harga saham di bursa.
Faktor yang Memengaruhi Harga Saham: Eksternal dan Internal
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan atau emiten, sehingga tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan. Adapun sejumlah faktor eksternal yang dapat memengaruhi gerak harga saham antara lain:
- Kondisi fundamental ekonomi secara makro
- Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing, biasanya dolar AS
- Kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi bisnis perusahaan, langsung ataupun tidak
- Faktor panik atau kepanikan pasar yang diakibatkan berita-berita tertentu
Keempat faktor ini dapat memengaruhi analisa dan persepsi investor-investor besar yang memiliki modal dalam jumlah besar dan investor ritel. Kebijakan yang dianggap mempersulit dan mempermudah bisnis berpeluang mengerek harga turun dan naik.
Demikian pula dengan nilai tukar rupiah yang berfluktuasi, mengingat banyak emiten yang bertransaksi menggunakan dolar, baik untuk menjual hasil produksinya maupun membeli bahan baku untuk perusahaannya.
Nilai tukar rupiah yang tinggi, dapat menjadi beban belanja pada emiten-emiten yang membeli bahan baku dari luar negeri. Namun secara bersamaan, emiten yang menjual komoditas ke luar negeri dalam dolar AS pun berpeluang mencatatkan keuntungan.
Kondisi global secara makro pun demikian. Misalnya, bila terjadi perang di suatu daerah, dan suplai barang-barang tertentu dari negara terkait rupanya mandeg. Maka emiten yang mendatangkan barang dari negara tersebut bisa terpengaruh suplai bahan bakunya.
Lagi-lagi, secara bersamaan, emiten yang menjual komoditas yang dihasilkan negara terkait itu, berpeluang untuk mencatatkan peningkatan penjualan bila perseroan memanfaatkan momentum untuk mencari potensi pembeli.
2. Faktor Internal
Faktor internal berasal dari dalam perusahaan atau emiten. Ini terkait dengan kinerja perusahaan, fundamental keuangan dan performa bisnis secara umum, dan aksi korporasi yang diambil emiten.
Aksi korporasi seperti rights issue, stock split, akuisisi, dan sebagainya, juga dapat memengaruhi analisa investor dan trader. Jika aksi korporasi dianggap menguntungkan, maka harga sahamnya berpeluang tersengat sentimen positif.
Demikian pula dengan performa perusahaan. Jika perusahaan berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang memuaskan, berpeluang mencatatkan kenaikan harga saham akibat sentimen positif.
Kinerja dan perkembangan fundamental perusahaan memengaruhi ekspektasi pasar terhadap potensi keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut di masa mendatang, dan pada akhirnya berpotensi menambah conviction atau keyakinan investor untuk membeli.
Itulah penjelasan singkat tentanh faktor yang memengaruhi harga saham yang patut diketahui investor pemula. (NKK)