Apakah Perlu Masuk Watchlist Investor? Ini Profil Saham CDIA
CDIA adalah perusahaan investasi infrastruktur atau holding infrastruktur yang dibentuk dengan tujuan mengelola aset strategis di sektor energi.
IDXChannel – Profil saham CDIA atau emiten milik PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) memang menarik untuk dipahami para investor pasar modal. CDIA adalah perusahaan investasi infrastruktur atau holding infrastruktur yang dibentuk dengan tujuan mengelola aset strategis di sektor energi, air, pelabuhan dan penyimpanan, serta logistik.
Profil saham CDIA
Perusahaan ini resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 9 Juli 2025 melalui aksi IPO, setelah melepas 12,482,937,500 lembar saham baru pada harga penawaran Rp190 per saham. Dari IPO ini, CDIA berhasil menghimpun dana sekitar Rp2,37 triliun. Struktur pemegang saham setelah IPO menunjukkan bahwa pemegang utama adalah PT Chandra Asri Pacific Tbk dengan 60 persen saham, Phoenix Power B.V. 30 persen, dan masyarakat sebesar 10 persen.
Secara operasional, CDIA menjalankan bisnis melalui beberapa pilar utama. Pada sektor energi, melalui anak perusahaan seperti PT Krakatau Chandra Energi (KCE), CDIA mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas sekitar 120 MW, melayani pelanggan industri, bisnis, sosial, hingga rumah tangga, serta menyediakan layanan teknik, pemeliharaan, dan instalasi listrik. Sektor energi ini menyumbang sekitar 73,26 persen dari pendapatan bersih CDIA pada 2024.
Selain itu, melalui entitas terkait, CDIA juga menangani layanan air dan pengolahan air bersih dan limbah, pengelolaan pelabuhan dan fasilitas penyimpanan (termasuk tanki dan fasilitas penyimpanan cairan atau gas), serta bisnis logistik laut dan darat dan jasa transportasi atau muat.
Dengan dana hasil IPO, manajemen CDIA menyatakan akan memperkuat kapabilitas anak perusahaan dan mempercepat pelaksanaan proyek strategis, terutama di pilar logistik, pelabuhan dan penyimpanan, untuk mendukung pertumbuhan industri dan rantai pasokan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Dari sisi pasar saham, aski IPO dari emiten CDIA ini menarik perhatian. Dimana pada saat perdagangan perdana, harga saham langsung melonjak sekitar 34,74 persen ke level Rp256 dari harga IPO Rp190 per lembar. Lonjakan ini menandakan antusiasme pasar terhadap prospek bisnis perusahaan.
Karena model bisnisnya beragam, CDIA berpeluang mendapatkan arus kas berkelanjutan dari kontrak jangka panjang di sektor utilitas dan jasa infrastruktur, sekaligus potensi pertumbuhan jangka panjang seiring ekspansi aset dan layanan. Namun, sebagai emiten yang relatif baru di bursa dan dengan cakupan bisnis luas, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Konsolidasi aset dan anak perusahaan, implementasi proyek besar, serta efisiensi operasional menjadi tantangan penting agar target pembangunan pelabuhan, penyimpanan, dan logistik bisa terealisasi. Selain itu, kondisi makroekonomi, regulasi, dan dinamika sektor energi/logistik bisa mempengaruhi kinerja perusahaan.
Itulah ulasan terkait profil saham CDIA yang bisa Anda cermati. Meski terlihat menarik dari sisi kinerja perseroan, tapi seperti semua investasi di sektor infrastruktur dan utilitas, dibutuhkan pemahaman mendalam terhadap struktur bisnis, prospek aset, serta risiko pelaksanaan dan pasar, karena keputusan investasi tetap ada di tangan Anda.
(Shifa Nurhaliza Putri)