ARA Lagi, Market Cap BREN Kembali Kalahkan BBCA
Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melonjak hingga auto rejection atas (ARA) 10 persen pada lanjutan sesi I, Rabu (19/6/2024).
IDXChannel – Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melonjak hingga auto rejection atas (ARA) 10 persen pada lanjutan sesi I, Rabu (19/6/2024), membuat emiten geotermal tersebut kembali menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), BREN melejit 9,87 persen ke Rp8.625 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp23,56 miliar dan volume perdagangan 2,73 juta saham.
Saham BREN rebound usai terkena aksi ambil untung (profit taking) dengan minus 2,18 persen pada Jumat (14/6) pekan lalu.
Kapitalisasi pasar (market cap) BREN saat ini mencapai Rp1.153,91 triliun, kembali yang terbesar di bursa, mengalahkan BBCA yang turun ke posisi kedua dengan valuasi pasar Rp1.137,21 triliun.
Sebagai informasi, BREN masuk ke papan pemantauan khusus, dan karenanya dikenakan mekanisme perdagangan full call auction (FCA), sejak 29 Mei lalu usai bursa membuka suspensi perdagangan.
Sebenarnya, BREN sudah diumumkan akan masuk ke indeks FTSE pada 27 Mei lalu sebelum pihak FTSE Rusell membatalkan untuk memasukkan emiten tersebut dalam rebalancing Juni pada 4 Juni lalu.
Prajogo Dua Kali Turun Gunung
Sebelumnya, konglomerat Prajogo Pangestu kembali memupuk kepemilikan sahamnya BREN.
Chairman Grup Barito Pacific itu memborong 10 juta saham BREN pada 12 Juni 2024.
Demikian diumumkan Direktur dan Corporate Secretary BREN Merly dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (12/6).
"Penambahan kepemilikan saham Bapak Prajogo sebesar 10 juta saham yang dilakukan pada 12 Juni 2024," ujar Merly.
Penambahan kepemilikan ini, diakuinya, merupakan penambahan kepemilikan kedua kalinya yang dilakukan dalam rentang waktu dua hari, setelah sebelumnya Prajogo menambah kepemilikan saham BREN pada 10 Juni 2024.
"Bapak Prajogo memiliki kepercayaan kuat terhadap BREN, dan memberikan dukungan kepada manajemen untuk melaksanakan strategi ekspansi dan pengembangan usaha dengan konsisten. Seluruh strategi korporasi ini kami lakukan untuk senantiasa mendukung Indonesia mencapai tujuan net zero emission," kata Merly.
Pada 10 Juni 2024, Prajogo memborong 37,85 juta saham.
"Penambahan kepemilikan saham Bapak Prajogo ini merupakan bentuk dari kepercayaan beliau sebagai Chairman Grup Barito atas langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan oleh Barito Renewables bersama anak usaha, Star Energy Geothermal, dan Barito Wind Energy," ujar Merly dalam keterangan resminya.
Tidak ada rincian di harga berapa Prajogo membeli saham BREN. Namun, apabila menggunakan harga saham BREN di Rp5.500 per saham saat masih terbenam di zona merah pada Senin (10/6) pekan lalu, Prajogo merogoh kocek sekitar Rp208 miliar. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.