Arus Kas Dinilai Solid, Pefindo Ganjar Gunung Raja Paksi (GGRP) Peringkat idA
pada triwulan I-2023, GGRP berhasil meningkatkan marjin laba bruto dan EBITDA masing-masing menjadi 10,9 persen dan 11,9 persen.
IDXChannel - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) memperoleh peringkat idA dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Peringkat ini mencerminkan pencapaian GGRP dalam posisi pasar yang baik, margin keuntungan yang kuat, dan perlindungan arus kas yang solid.
Posisi peringkat tersebut meningkat dari posisi yang diberikan Pefindo sebelumnya, yaitu idA-, yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang makin kuat. Menurut Direktur Keuangan GGRP, Roymond, peningkatan peringkat ini didorong oleh beberapa faktor.
"Sebagai salah satu pemain utama dalam industri baja di Indonesia, GGRP berhasil mencatatkan penjualan sebesar USD945,5 juta pada tahun lalu, dengan volume penjualan mencapai sekitar tujuh persen dari konsumsi baja di Indonesia," ujar Roymond, dalam keterangan resminya, Jumat (28/7/2023).
Sedangkan pada triwulan I-2023, menurut Roymond, GGRP berhasil meningkatkan marjin laba bruto dan EBITDA masing-masing menjadi 10,9 persen dan 11,9 persen.
Kinerja positif ini didukung oleh pengelolaan arus kas operasional yang baik, dengan rasio perputaran piutang yang pendek dibandingkan dengan rasio perputaran utang yang lebih panjang.
Capaian tersebut tidak terlepas dari langkah-langkah transformasi bisnis dan manajemen yang telah diimplementasikan semenjak triwulan ketiga tahun 2020.
"Komitmen GGRP untuk tetap fokus pada pertumbuhan berkelanjutan, sambil menjaga performa keuangan yang kuat, tercermin dalam peningkatan peringkat ini," tutur Roymond.
Roymond menjelaskan, peringkat ini menjadi dorongan bagi GGRP untuk tetap fokus pada aspek sustainability dalam proses produksi baja dilakukan.
Ke depan, GGRP disebut Roymond bakal terus bekerja keras untuk menjaga kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan dan memberikan kontribusi positif bagi industri serta masyarakat. Peringkat idA dengan prospek stabil dari Pefindo diyakini Roymond tentu merupakan sinyal positif bagi seluruh pemangku kepentingan GGRP.
"Pemeringkatan ini menunjukkan bahwa GGRP memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya dan memiliki peluang yang baik untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan," ungkap Roymond.
Pefindo sendiri disebut Roymond merupakan lembaga pemeringkat kredit tertua dan terpercaya di Indonesia, serta didirikan pada tanggal 21 Desember 1993 berdasarkan inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal, dan Bank Indonesia.
Hingga saat ini, Pefindo telah memeringkat lebih dari 1100 entitas serta instrumen pasar modal. Tak hanya itu, Pefindo juga melakukan kerja sama strategis dengan Lembaga pemeringkat kredit global terkemuka, Standard & Poor’s (S&P) sejak tahun 1996, sehingga memungkinkan untuk mengadopsi metodologi pemeringkatan berstandar internasional. (TSA)