MARKET NEWS

Arus Kas Negatif saat Laba Melejit, Ini Jawaban Hatten Bali (WINE)

Desi Angriani 06/06/2024 04:30 WIB

Emiten minuman beralkohol, PT Hatten Wine Tbk (WINE) mencatatkan arus kas yang negatif di saat laba bersih tumbuh nyaris 100%.

Arus Kas Negatif saat Laba Melejit, Ini Jawaban Hatten Bali (WINE) (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten minuman beralkohol, PT Hatten Wine Tbk (WINE) mencatatkan arus kas yang negatif di saat laba bersih tumbuh nyaris 100%.

Arus kas WINE tercatat negatif pada kuartal I-2023 maupun pada kuartal I-2024. Sementara itu, WINE membukukan kenaikan laba 2023 sebesar 99% menjadi sebesar Rp42 miliar jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp21 miliar.

Manajemen WINE menjelaskan, bisnis minuman beralkohol memerlukan masa produksi cukup lama dari membeli bahan baku sampai menjadi produk jadi setiap variannya.

Pada masa pandemi semua bisnis mengalami penurunan penjualan sehingga membuat perusahaan tidak berani untuk membeli bahan baku terlalu banyak karena bahan baku harus di stok minimal 2 (dua) tahun.

Kemudian saat industri meningkat otomatis penyediaan bahan baku harus 2 kali lipat yang menyebabkan arus kas pembelian bahan baku menjadi besar dan operasional tidak mencukupi karena sebelumnya mengalami penurunan penjualan yang cukup tinggi.

Karena itu, arus kas ditutup oleh dana IPO dan tahun ini perlu ditambah sisa plafon pinjaman yang harus ditarik kembali yang sebelumnya sudah turun.

"Karena ada dana IPO itu penyebab utama mengapa kas operasional tidak mampu untuk menutup kebutuhan modal kerja yang ada," jelas manajemen WINE dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (5/6/2024).

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, pertumbuhan laba bersih WINE didukung oleh kinerja penjualan yang mencapai Rp253,67 miliar. Penjualan di periode ini tumbuh 33,9% secara tahunan.

Pendapatan lain-lain WINE juga naik lebih dari 2 kali lipat pada 2023, menjadi sebesar Rp3,31 miliar. Perseroan juga menekan beban keuangannya hingga 34,7%.

Total aset WINE pada akhir 2023 mencapai Rp384,45 miliar dengan total ekuitasnya Rp266,78 miliar. 

(DES)

SHARE