Arus Modal Asing Keluar dari RI Rp3 Triliun Pekan Ini, Tiga Big Banks Kena Aksi Jual
Sepanjang periode perdagangan 10–14 Februari 2025, aliran dana asing (net outflow) yang beranjak ke luar mencapai Rp3 triliun.
IDXChannel - Pasar modal Indonesia kembali digoyang aksi jual bersih investor asing (foreign net sell). Tiga saham perbankan jadi buruan terbesar atas aksi jual asing sepanjang pekan ini.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI), diakses Sabtu (15/2/2025), sepanjang periode perdagangan 10–14 Februari 2025, aliran dana asing (net outflow) yang beranjak ke luar mencapai Rp3 triliun.
Angka ini sedikit lebih rendah dibanding net sell pekan sebelumnya senilai Rp3,80 triliun. Namun, aksi jual dari asing mengiringi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,54 persen ke level 6.638,459 dalam sepekan.
Di balik derasnya arus dana keluar asing, terdapat perbedaan nasib dari tiga bank raksasa, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
BBCA, sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, mencatatkan net sell asing hingga Rp904,5 miliar dalam sepekan terakhir.
Tekanan jual ini berdampak pada pergerakan saham BBCA yang melemah 1,91 persen dalam lima hari perdagangan. Pada Jumat (14/2), saham BBCA terkoreksi 0,28 persen ke level Rp8.975.
Saham bank spesialis kredit mikro, BBRI, juga menjadi salah satu emiten perbankan yang terdampak arus jual asing. Sepanjang pekan, asing mencatatkan net sell sebesar Rp872,7 miliar di saham bank pelat merah ini.
Aksi jual tersebut menyeret saham BBRI turun 2,77 persen dalam sepekan. Bahkan, pada perdagangan akhir pekan, BBRI terkoreksi tajam 3,26 persen dan ditutup di level Rp3.860.
Berbeda dengan BBCA dan BBRI, saham BMRI justru bertahan di tengah derasnya aksi jual asing. Meski mencatatkan net sell sebesar Rp661,3 miliar, saham BMRI tetap mampu bergerak menguat.
Secara mingguan, BMRI naik 2,50 persen, dan bahkan menutup perdagangan pekan ini dengan penguatan 1,99 persen ke level Rp5.125.
Di luar sektor perbankan, dua saham lain turut menjadi sasaran jual asing, yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
GOTO mengalami net sell sebesar Rp262,4 miliar, menyebabkan sahamnya turun 1,22 persen dalam sepekan. Meskipun begitu, pada Jumat (14/2), GOTO mampu bertahan di level Rp81 per saham.
Sementara BREN milik konglomerat Prajogo Pangestu, tertekan net sell asing mencapai Rp249,7 miliar. Sepanjang pekan, saham BREN turun 7,52 persen, meski sempat menguat tipis 0,41 persen ke level Rp6.150 pada akhir pekan.
(Febrina Ratna Iskana)