AUTO hingga TUGU, 6 Saham Ini Tumbang saat Ex Date
Enam saham tercatat turun signifikan pada perdagangan Jumat (9/5/2025), bertepatan dengan tanggal ex-date pembagian dividen.
IDXChannel – Enam saham tercatat turun signifikan pada perdagangan Jumat (9/5/2025), bertepatan dengan tanggal ex-date pembagian dividen.
Salah satunya adalah saham emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), yang merosot 7,62 persen menjadi Rp2.060 per unit hingga pukul 14.55 WIB.
AUTO menebar dividen tunai Rp133 per saham, setara dengan imbal hasil (yield) 5,96 berdasarkan harga saat cum date kemarin.
Saham distributor sepeda, PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE), turut terkoreksi 1,71 persen ke Rp575 per unit, meskipun membagian dividen yang terbilang mini, yakni Rp15 per saham, setara dengan yield 2,56 persen.
Kemudian, saham emiten asuransi umum milik Grup Lippo, PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI), yang melemah 2,75 persen. LPGI membagikan dividen sebesar Rp6 per saham, dengan imbal hasil sebesar 1,38 persen.
Setali tiga uang, saham PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) terkoreksi tipis 0,26 persen. Emiten produsen suku cadang otomotif ini membagikan dividen sebesar Rp25 per saham, dengan yield 1,29 persen.
Nasib serupa dialami saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), unit usaha Pertamina di bidang asuransi umum, yang merosot 7,69 persen ke level Rp960 per saham. TUGU menyalurkan dividen tunai senilai Rp78,85 per saham, memberikan imbal hasil cukup besar, yakni 7,58 persen.
Sementara itu, saham PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), produsen sepeda, juga mengalami tekanan dan turun 5,38 persen. Perusahaan ini membagikan dividen Rp5 per saham, yang setara dengan yield 5,38 persen.
Pelemahan saham-saham tersebut pada hari ex-date mencerminkan fenomena yang kerap disebut dividend trap, yakni kondisi di mana investor membeli saham menjelang cum date karena tergiur yield tinggi, tetapi kemudian harga saham jatuh saat ex-date dan tidak pulih dalam waktu dekat.
Dalam beberapa kasus, penurunan harga saat ex-date mendekati atau bahkan melebihi nilai dividen yang dibagikan, sehingga potensi keuntungan investor yang terjebak dalam strategi perburuan dividen jangka pendek semata bisa tergerus, atau bahkan menjadi rugi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.