MARKET NEWS

Avian (AVIA) Resmi Tutup Multipro Paint, Alasannya Rugi dan Tidak Prospektif

Rahmat Fiansyah 20/12/2025 00:05 WIB

PT Avia Avian Tbk atau Avian Brands (AVIA) resmi menutup operasional PT Multipro Paint Indonesia (MPI) secara permanen.

PT Avia Avian Tbk atau Avian Brands (AVIA) resmi menutup operasional PT Multipro Paint Indonesia (MPI) secara permanen. (Foto: Dok. Avian)

IDXChannel - PT Avia Avian Tbk atau Avian Brands (AVIA) resmi menutup operasional PT Multipro Paint Indonesia (MPI) secara permanen. Langkah tersebut terpaksa dilakukan usai mencatat kerugian operasional dan dinilai tidak prospektif.

MPI adalah anak perusahaan Avian Brands dengan porsi kepemilikan saham 67 persen. Perusahaan ini fokus memproduksi dan menjual cat pelindung dan cat kapal laut (Admiral Marine and Protective Coating). 

Sekretaris Perusahaan Avian, Hera Septi Astuti mengatakan, penutupan tersebut dilakukan secara efektif mulai tanggal 20 Desember 2025. 

"Keputusan tersebut diambil setelah manajemen melakukan evaluasi menyeluruh atas kinerja keuangan dan prospek usaha MPI, yang bergerak dalam bidang manufaktur cat pelindung dan cat kapal laut," katanya melalui keterbukaan informasi, Jumat (19/12/2025).

"Di mana sejak tahun 2024, MPI mencatatkan penurunan kinerja dan kerugian operasional yang berkelanjutan," kata Hera.

Hera menambahkan, Avian selaku perusahaan induk akan fokus pada strategi usaha memperkuat bisnis inti (core business) yang memiliki kinerja dan prospek pertumbuhan yang lebih optimal. Strategi ini penting untuk meningkatkan efisiensi operasional, sumber daya, dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

Dia juga memastikan, penutupan MPI tidak berdampak material terhadap Avian mengingat kontribusinya tidak signifikan. Pada 2024, pendapatan MPI hanya 0,55 persen terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan cat milik taipan Hermanto Tanoko itu.

Sebagai informasi, Avian Brands mengakuisisi MPI dari pengusaha Garibaldi Thohir pada 2022 dalam rangka memperkuat segmen bisnis cat kapal. Avian menguasai saham mayoritas, sedangkan Thohir bersama Chandra Ekajaya dan Suprajitno Sutomo tetap menjadi pemegang saham minoritas.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE