Awal Tahun Indah buat yang ‘Serok’ GOTO, Sahamnya Melesat Lagi
Kenaikan emiten jasa ride hailing dan e-commerce tersebut turut menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini.
IDXChannel – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak di lanjutan sesi I, Jumat (13/1/2023). Kenaikan emiten jasa ride hailing dan e-commerce tersebut turut menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.12 WIB, saham GOTO melesat 6,19 persen ke Rp102 per saham.
Nilai transaksi GOTO terbesar di bursa, mencapai Rp282,4 miliar. Demikian pula volume perdagangan menjadi yang terjumbo, sebesar 2,8 miliar saham.
Kendati secara jangka panjang masih downtrend, tren jangka pendek GOTO menguat. Ini terlihat dari kenaikan 12,09 persen selama periode 2-13 Januari 2023 alias secara year to date (ytd).
Dengan kenaikan sejauh ini, GOTO mencoba rebound setelah anjlok lebih dari 70 persen sepanjang 2022.
Sementara, IHSG bergerak fluktuatif pagi ini, dengan kenaikan tipis 0,05 persen.
Dengan penguatan GOTO dan bermodal kapitalisasi pasar (market cap) Rp120,81 triliun, bisa dikatakan GOTO turun menahan IHSG dari penurunan sejauh ini.
Catatan saja, selain GOTO, saham big cap lainnya, emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik 1,63 persen.
Sementara, bank raksasa menjadi pemberat indeks, seperti duo bank PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing terkoreksi 0,61 persen dan 0,67 persen.
Pandangan Optimistis ‘Rumah’ Riset
Kembali ke soal GOTO.
Iklim ketidakpastian global di tengah kenaikan suku bunga oleh bank sentral bank utama hingga perkara profitabilitas perseroan menjadi sentimen negatif untuk saham GOTO, termasuk saham teknologi lainnya, pada tahun lalu.
Kendati suasana ‘kebatinan’ pasar masih belum beranjak dari isu-isu negatif di muka, termasuk risiko resesi, sejumlah riset analis masih menyuarakan kepedean mereka terhadap kinerja GOTO.
Sebut saja, analis BRI Danareksa Sekuritas dalam riset yang terbit pada Senin (9/1/2023), tetap percaya bahwa GOTO bisa meraih margin kontribusi positif pada kuartal III 2023 dan EBITDA akan di teritorial positif pada 2025.
Hal tersebut tetap bisa tercapai, demikian jelas BRI Danareksa, bahkan ketika tidak ada lagi penggalangan dana baru oleh GOTO ke depan.
GOTO sendiri sudah memberlakukan fee anyar kepada pedagang (merchants) toko online (Tokopedia).
BRI Danareksa yakin, penyesuaian fee akhir-akhir ini akan mampu membantu kenaikan take rate (komisi dari transaksi pihak ketiga, seperti merchant) Tokopedia menjadi 4%+ pada kuartal kedua 2023.
Dari segmen jasa ojek online (ojol), pemulihan mobilitas masyarakat juga bisa menjadi sentimen positif bagi GOTO.
Gojek telah menaikkan fee komisi yang dibebankan ke pengemudi (driver) di Singapura dari 10 persen menjadi 15 persen. Grab sendiri sebesar 20 persen.
Sementara di Jakarta, layanan taksi online Gocar mencoba masuk ke segmen market anyar, dengan berekspansi ke layanan kendaraan mewah (luxury).
Selain dari duo segmen e-commerce dan ojol di atas, BRI Danareksa melihat, Gofinancial menjadi penggerak (driver) untuk pertumbuhan dan kohensi ekosistem GOTO.
“Gopay akan tetap menjadi katalis adopsi utama dan dengan layanan Gofood, Gobiz, Gomodal, dan Gokashir, Gopay dapat mencapai lebih banyak penetrasi,” jelas analis BRI Danareksa dalam risetnya, dikutip IDXChannel, Selasa (10/1).
Soal rekomendasi, BRI Danareksa kembali mematok rating buy dengan harga target (TP) Rp196 per saham.
Angka TP tersebut lebih rendah ketimbang sebelumnya, demi merefleksikan selasa (appetite) investor global untuk saham teknologi.
“Valuasi anyar kami mempertimbangkan penetrasi ekonomi internet yang rendah di Indonesia dan juga keunggulan ekosistem GOTO yang unik,” kata analis BRI Danareksa.
Kemudian, riset lainnya dari Samuel Sekuritas Indonesia, pada 5 Januari 2023 memberikan tajuk ‘Return of a Fallen Giant’ atau secara bebas dialihbahasakan menjadi Kembalinya Raksasa yang Tumbang.
Dalam riset tersebut, analis Samuel Sekuritas berpendapat, ‘terjunnya’ harga saham GOTO menawarkan peluang untuk mengakumulasi GOTO.
“Khususnya mempertimbangkan top line [sisi pendapatan] positif pada 4Q22 [kuartal empat 2022] dan probabilitas yang besar soal profitabilitas [yang akan dicapai] lebih cepat perseroan (dimulai dengan margin kontribusi positif tahun penuh pertama GOTO sebesar Rp869 miliar,” jelas analis Samuel Sekuritas, dikutip IDXChannel, Selasa (10/1).
Secara singkat, demikian jelas Samuel Sekuritas, kenaikan take rate baru-baru ini, efisiensi perseroan yang membaik, dan valuasi yang menarik membuat perusahaan broker saham tersebut meningkatkan rating GOTO menjadi beli atau buy dengan TP Rp130 per saham.
Angka TP tersebut ditranslasi ke dalam metrik valuasi EV/sales untuk tahun penuh 2023 sebesar 7,01 kali.
Di samping pandangan positif tersebut, Samuel Sekuritas juga mendaftar sejumlah risiko utama untuk GOTO, termasuk pertumbuhan gross transaction value (GTV) dan pendapatan yang lebih rendah, serta cash-burn rate (laju penggunaan pasokan kas) yang lebih tinggi dari yang diharapkan. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.