Awas IHSG! Sentimen Pekan Ini Semua soal Suku Bunga, Suku Bunga, dan Suku Bunga
Usai menembus all time high (ATH) harian minggu lalu, pekan ini IHSG akan dihadapkan oleh sentimen suku bunga bank sentral global dan Bank Indonesia.
IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses rebound di awal perdagangan, Senin (19/9/2022). Usai menembus all time high (ATH) harian minggu lalu, pekan ini IHSG akan dihadapkan oleh sentimen suku bunga bank sentral global dan Bank Indonesia.
Di awal pembukaan, pukul 09.00 WIB, IHSG naik ke 7.214,03. Namun, per 10.08 WIB, IHSG hanya naik 0,12% ke 7.178,69.
Dalam sepekan, IHSG masih minus 1,10%, sedangkan dalam sebulan naik 0,94%. Sejak awal tahun (ytd), IHSG melesat 8,98%.
Asing sendiri masih melakukan aksi beli bersih (net buy) Rp2,23 triliun dalam sepekan dan senilai Rp10,49 triliun di pasar reguler dalam sebulan terakhir.
Secara ytd, asing sudah melakukan net buy Rp69,94 triliun di pasar reguler.
Sebelumnya, pada Selasa (13/9), IHSG ditutup di level ATH harian 7.318,01.
Sentimen Sepekan
Pada pekan ini, perhatian investor akan sangat tersedot ke keputusan suku bunga bank sentral di tengah inflasi yang meninggi.
Pada Kamis (22/9) dini hari waktu Indonesia, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) akan menggelar rapat FOMC untuk memutuskan tingkat suku bunga.
Para ekonom memproyeksikan The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis point (bps) untuk kali ketiga beruntun.
Apabila itu terjadi, suku bunga The Fed akan sebesar 3,25%.
Bahkan, sejumlah kalangan sudah bersiap apabila Jerome Powell dan rekan akan menaikkan suku bunga 100 bps.
Ini semata demi menekan permintaan (demand) di tengah inflasi akibat harga energi yang meroket tajam.
BI sampai SNB
Namun, The Fed bukan satu-satunya bank yang menggelar rapat soal suku bunga.
Dari domestik, Bank Indonesia (BI) akan menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 September. BI sendiri akan mengumumkan suku bunga acuan pada Kamis siang (22/9).
Konsensus ekonom yang dihimpun Tradingeconomics memprediksi BI akan menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 4% pada rapat mendatang.
Mengutip Reuters (7/9), Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, BI memang akan menaikkan suku bunga ke depan. Kendati demikian, kata Perry, pengetatan moneter a la BI tidak akan seagresif The Fed.
"Kalau saya bilang BI rate [suku bunga BI] tidak naik, itu berarti saya berbohong. Tapi kalau saya bilang BI rate akan dinaikkan seperti The Fed, saya juga bohong," kata Perry.
"Tolong jangan berpikir kami akan agresif seperti The Fed," imbuh Perry.
Namun, yang terang, pada Kamis, BI akan menyimak langkah The Fed yang lebih dahulu mengumumkan tingkat suku bunga.
Selain The Fed dan BI, bank sentral Inggris, Jepang, sampai Swiss juga akan menggelar rapat soal kebijakan suku bunga pada pekan ini.
Bank of England (BOE) diharapkan akan menaikkan suku bunga 50 bps pada rapat Kamis (22/9). Sementara, mengacu survei Reuters, Swiss National Bank (SNB) akan mengerek secara agresif suku bunga sebesar 75 bps, dari negatif 0,25% menjadi positif 0,50%.
Berbeda dengan kedua bank tersebut, Bank Of Japan (BOJ) diramal akan tetap menahan tingkat suku bunga negatif 0,1% pada rapat Kamis.
Pada Selasa (20/9), pemerintah Jepang akan merilis data inflasi tahunan per Agustus, yang diproyeksi tetap berada di 2,6%. (ADF)