MARKET NEWS

Bagaimana Prediksi IHSG di Akhir Februari 2025? Berikut Ulasannya

Anggie Ariesta 28/02/2025 09:09 WIB

Sepanjang Februari, investor asing telah mencatatkan net outflows mencapai Rp19 triliun, melebihi net inflows SBN yang tercatat sebesar Rp11,5 triliun.

Bagaimana Prediksi IHSG di Akhir Februari 2025? Berikut Ulasannya (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pada perdagangan akhir Februari 2025 atau Jumat (28/2/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak konsolidasi dengan rentang perdagangan di level 6.447 hingga 6.554 dan support di level 6.425.

Dengan minimnya sentimen positif dari dalam negeri, IHSG terus mencatatkan tren negatif. Untuk saat ini yang paling menjadi kekhawatiran adalah masih belum adanya harapan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Kemarin IHSG melemah 1,8 persen, dan ditutup pada level 6.485,5 dan Rupiah melemah ke Rp16.450. 

Sejak peresmian Danantara pada hari Senin (24/2) lalu, IHSG telah melemah hampir 5 persen. Sepanjang Februari, investor asing telah mencatatkan net outflows mencapai Rp19 triliun, melebihi net inflows SBN yang tercatat sebesar Rp11,5 triliun. Meski terjadi inflow di SBN, imbal hasil SBN tenor 10 tahun mengalami kenaikan karena dampak dari pelemahan Rupiah, menjadi 6,92 persen.

"Hari ini BI akan kembali melakukan lelang SRBI, dan kami perkirakan akan kembali menaikkan imbal hasil SRBI yang diberikan, dan jumlah penyerapan juga akan dinaikkan," kata Mirae Asset Sekuritas dalam risetnya, Jumat (28/2).

Di tengah ketidakpastian pasar, Mirae Asset Sekuritas melihat saat ini Bank Indonesia harus memilih stance kebijakan yang tepat. BI harus melakukan kebijakan yang lebih pro-growth untuk meningkatkan optimisme pasar.

Selain itu, BI harus tetap membuka kemungkinan akan penurunan suku bunga di bulan Ramadan ataupun di kuartal II, yang biasanya tidak lazim dilakukan karena efek inflasi dan peningkatan permintaan valas secara musiman. Hal ini dilakukan untuk mendorong optimisme terhadap prospek pertumbuhan Indonesia. 

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). 

(kunthi fahmar sandy)

SHARE