Bakal IPO Awal November 2022, Blibli Incar Dana Rp8,17 Triliun
Perseroan akan menggunakan sekitar Rp5,50 triliun dari dana hasil IPO untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan.
IDXChannel - PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal November mendatang.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Blibli menawarkan sebanyak 17,77 miliar saham atau sebesar 15,00% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran awal Rp410 hingg Rp460, perseroan mengincar dana jumbo sebesar Rp8,17 triliun.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 55 juta saham atau sekitar 0,31% dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan atau employee stock allocation (ESA), pada harga penawaran.
Dalam prospektus yang dirilis, berdasarkan notulen berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 28 Oktober 2021, para pemegang saham perseroan menyetujui antara lain, pelaksanaan Management and Employee Stock Option Plan (MESOP), di mana perseroan akan mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan yang dapat dilaksanakan menjadi sebanyak-banyaknya 3,65 saham atau sekitar 2,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, pelaksanaan ESA, dan pelaksanaan MESOP.
"Pemberian hak opsi dalam MESOP dapat dilaksanakan oleh perseroan, sampai dengan 20 Desember 2024," demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Senin (17/10/2022).
Perseroan akan menggunakan sekitar Rp5,50 triliun dari dana hasil IPO untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan. Adapun, rincian pembayaran utang yakni sebesar Rp2,75 triliun kepada PT Bank Central Asia Tbk dan sebesar Rp2,75 triliun dibayarkan kepada PT Bank BTPN Tbk.
Sementara, sisanya akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan.
Namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, termasuk biaya pemeliharaan atau beban operasional lainnya, dan penambahan fasilitas pendukung usaha perseroan, termasuk pembaruan teknologi.
Manajemen menjelaskan, sekitar 57% akan digunakan oleh perseroan, dan 43% lainnya akan digunakan oleh entitas anak perseroan yakni GTNe.
“Dana yang disalurkan ke GTNe akan dilakukan secara bertahap, berupa peningkatan penyertaan modal yang akan dimulai pada kuartal 4 tahun 2022," lanjut prospektus.
Blibli memulai masa penawaran awalnya pada hari ini (17/10/2022) dan akan berlangsung hingga 24 Oktober 2022. Pernyataan efektif diperkirakan akan didapat pada 28 Oktober 2022. Kemudian, perseroan akan memulai penawaran umum pada 1 November hingga 3 November 2022
Selanjutnya, tanggal penjatahan diperkirakan pada 3 November, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 4 November dan perseroan dijadwalkan akan tercatat di bursa pada 7 November 2022 dengan kode BELI. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(SAN)