Bakal Tembus 8,8 Persen, Inflasi Jerman Sudah Dekati Rekor 50 Tahun Terakhir
tingkat inflasi di Jerman tetap merangkak naik meski pemerintah negara tersebut telah melakukan sejumlah tindakan yang diharapkan dapat menekan laju inflasi.
IDXChannel - Tinglat inflasi di Jerman dinilai sudah berada di level yang sangat mengkhawatirkan, bahkan sudah mendekati rekor level tertinggi dalam 50 tahun terakhir di negara tersebut.
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, posisi inflasi di Jerman pada tahun ini diperkirakan bakal mencapai 8,8 persen, atau sebanding dengan data inflasi dari Indeks Harga Konsumer (Harmonized Index of Consumer Price/HICP) negara-negara Uni Eropa.
Sejauh ini, tingkat inflasi di Jerman tetap merangkak naik meski pemerintah negara tersebut telah melakukan sejumlah tindakan yang diharapkan dapat menekan laju inflasi. Salah satunya dengan memberikan tiket transit transportasi umum yang lebih murah dan memangkas pajak bahan bakar, yang kebijakannya sudah berakhir pada Rabu (31/8/2022) lalu.
“Dilihat dari tingkat inflasi saat ini dan apa yang masih akan datang, ECB (European Central Bank) seharusnya benar-benar meluncurkan langkah suku bunga jumbo," ujar Kepala Ekonom VP Bank, Thomas Gitzel, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (1/9/2022).
Pada Juli 2022, ECB telah menaikkan suku bunga deposito dari 50 bps ke nol. Langkah serupa diperkirakan akan terjadi pada September, namun para pengambil kebijakan telah mendiskusikan terkait ide lain berupa porsi kenaikan sebesar 75 bps.
Inflasi di Zona Euro kini mencapai 8,9 persen, atau sudah lebih dari empat kali lipat dari target ECB, yang menargetkan dua persen dan tidak akan lebih dari 10 persen dalam beberapa bulan mendatang.
Inflasi Jerman pada bulan Mei, naik menjadi 8,7 persen atau kenaikan yang pertama kalinya sejak musim dingin pada 1973-1974, ketika harga minyak mengarah pada siklus inflasi yang baru dan sulit, sehingga inflasi menjadi sangat tinggi.
Kenaikan harga energi akibat perang di Ukraina telah menjadi pendorong utama di baliknya inflasi yang lebih tinggi. Dari bulan yang sama tahun lalu, harga energi Agustus lebih tinggi hingga 35,6 persen. (TSA)
Penulis: Nur Pahdilah