MARKET NEWS

Bali United (BOLA) Rugi Rp28 Miliar di Kuartal I-2025

Rahmat Fiansyah 05/05/2025 17:30 WIB

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), pemilik klub sepak bola Bali United mencatat rugi bersih di tiga bulan pertama 2025.

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), pemilik klub sepak bola Bali United mencatat rugi bersih di tiga bulan pertama 2025. (Foto: Dok. Bali United)

IDXChannel - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), pemilik klub sepak bola Bali United mencatat rugi berisih di tiga bulan pertama 2025. Kondisi itu berbalik dari periode yang sama 2024 yang masih positif. 

Kendati demikian, BOLA mencatat perbaikan kinerja operasional dari rugi Rp18 miliar di kuartal I-2024 menjadi tersisa Rp10 miliar.

Dalam laporan keuangan interim yang diterbitkan Senin (5/5/2025), pendapatan BOLA di kuartal I-2025 meningkat 7 persen dari Rp57 miliar menjadi Rp60 miliar. Pendapatan tersebut disumbang terutama dari segmen manajemen klub sebesar Rp43 miliar atau 72 persen terhadap total pendapatan.

Sementara itu, beban operasional turun 5 persen dari Rp75 miliar menjadi Rp71 miliar. Alhasil, rugi operasional BOLA turun 43 persen menjadi Rp10 miliar.

Beban operasional BOLA yang signifikan berasal dari remunerasi pemain dan ofisial Rp10,9 miliar dan gaji dan tunjangan Rp11,4 miliar. Kedua komponen ini turun hingga 32 persen dibandingkan 2024 yang menyentuh total Rp32,6 miliar.

Kerugian operasional yang dialami Bali United tersebut juga tercermin dari arus kas dari aktivitas operasi yang negatif Rp19 miliar. Hal ini terjadi lantaran jumlah penerimaan yang mencapai Rp91 miliar tak mampu menutupi pembayaran kepada pemasok Rp87 miliar dan karyawan Rp24 miliar.

BOLA mencatat kerugian lain-lain sebesar Rp18 miliar di kuartal I-2025, berbalik dengan kuartal yang sama tahun lalu yang mencatatkan keuntungan Rp18 miliar, sehingga menghasilkan bottom line yang positif. Tak dijelaskan lebih rinci pos lain-lain tersebut.

Dengan tidak adanya keuntungan lain-lain, BOLA mencatat rugi bersih Rp28 miliar. Akibat kerugian ini, perseroan tak perlu membayar pajak penghasilan.

Dari sisi neraca, posisi kas dan setara kas BOLA mencapai Rp27 miliar sementara investasi jangka pendek, terutama deposito yang disimpan di bank mencapai Rp304 miliar.

Selain itu, ekuitas BOLA mencapai Rp661 miliar, yang mencerminkan kondisi balance sheet yang kuat. Lalu, saldo laba juga masih positif sebesar Rp128 miliar dan tak ada utang berbunga yang ditanggung perseroan.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE