MARKET NEWS

Balik Rugi Jadi Laba di Kuartal I, tapi Saham BUMI Masih Datar?

Melati Kristina - Riset 05/07/2022 13:03 WIB

Kinerja emiten batu bara Tanah Air tercatat apik di tengah harga komoditas yang menguat, tidak terkecuali untuk emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Balik Rugi Jadi Laba di Kuartal I, tapi Saham BUMI Masih Datar? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kinerja emiten batu bara Tanah Air tercatat apik di tengah harga komoditas yang menguat, tidak terkecuali untuk emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Dilansir dari investing.com, harga batu bara pada pasar ICE Newscastle sepanjang tahun (year to date/YTD) 2022 melambung hingga 127 persen menjadi USD385/ton pada Selasa (28/6).

Menguatnya harga komoditas menjadi katalis positif untuk kinerja keuangan PT Bumi Resources Tbk  (BUMI). Di triwulan I-2022 kinerja keuangan emiten batu bara ini membaik di banding tahun sebelumnya.

Pada triwulan I-2022, BUMI berhasil membukukan laba bersihnya sebesar Rp627,17 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, BUMI masih menanggung rugi bersih sebesar Rp169,34 miliar.

Keberhasilan BUMI dalam membalik rugi menjadi laba atawa turnaround di triwulan pertama tahun ini ditopang oleh meningkatnya pendapatan bersih emiten sebesar 82,94 persen. Sedangkan pendapatan bersih emiten ini mencapai Rp5,07 triliun.

Adapun berdasarkan laporan keuangannya, sumber pendapatan BUMI 99,15 persen berasal dari penjualan batu bara dari pihak ketiga yakni mencapai Rp5,03 triliun.

Penjualan batu bara tersebut berasal dari segmen ekspor (Rp2,56 triliun) dan lokal (Rp2,47 triliun). Selain penjualan batu bara, pendapatan bersih emiten ini juga berasal dari penjualan emas yakni Rp35,73 miliar serta jasa pihak ketiga yaitu Rp7,25 miliar.

Di samping itu, pendapatan BUMI juga diperoleh dari beberapa emiten yang menjadi pelanggan dari perusahaan batu bara ini. Adapun terdapat tiga emiten yang memiliki transaksi lebih dari 10 persen dari total pendapatan yaitu Rwood Resources DMCC, PT PLN Persero, dan PT Jhonlin Group.

Rwood Resources DMCC menyumbang pendapatan dari pelanggan terbesar pada emiten ini. Adapun pada triwulan I-2022, pendapatan bersih BUMI dari perusahaan batu bara yang berpusat di Dubai ini mencapai Rp1,70 triliun.

Sementara PLN berkontribusi sebesar Rp1,19 triliun terhadap pendapatan bersih BUMI di triwulan pertama tahun ini. Selain itu, PT Jhonlin Group turut menyumbang pendapatan bersih BUMI sebesar Rp654,56 miliar.

PT Jhonlin Group merupakan perusahaan pertambangan yang dimiliki oleh pengusaha asal Kalimantan Selatan, yaitu Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam.

Asal tahu saja, Haji Isam adalah salah satu sosok penting dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Selain itu, Haji Isam juga menjadi kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia yang merupakan anak usaha dari BUMI.

Kinerja Saham BUMI Masih Datar Sepanjang 2022

Walaupun memang BUMI berhasil membalik rugi menjadi laba di triwulan I-2022, sayangnya kinerja harga saham emiten ini tak seindah kinerja keuangannya pada periode ini.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, per Selasa (5/7) pada perdagangan sesi I, harga saham BUMI secara YTD masih datar, yakni bertengger di angka 0 persen. Adapun harga sahamnya masih di level Rp68/saham.

Sejatinya, saham BUMI sempat melonjak ke Rp86/saham pada 15 Februari. Namun, saham yang melantai sejak 1990 ini mengalami tekanan jual signifikan hingga anjlok ke level Rp51/saham pada 1 Maret 2022.

Setelah itu, harga saham BUMI mencoba meninggalkan level gocap alias Rp50/saham ke harga Rp68/saham per Selasa sesi I (5/7).

Di tengah harga komoditas batu bara yang terkontraksi hingga minus 5,32 persen, kinerja saham BUMI selama sebulan berhasil mencatatkan pertumbuhan positif.

Sebagaimana dilansir dalam BEI, harga saham BUMI selama sebulan tumbuh menjadi 17,54 persen pada sesi I perdagangan, Selasa (5/7). 

Kabar teranyar, BUMI mengumumkan akan mengonversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) melalui penambahan modal tanpa memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Menurut keterbukaan informasi, emiten batu bara ini akan menerbitkan saham sebanyak 6.074.374.642 atau 6,07 miliar saham seri C dengan nominal Rp50. Sementara harga pelaksanaannya sebesar Rp80/saham.

Adapun PMTHMETD tersebut akan dilaksanakan pada Kamis, 7 Juli 2022 mendatang. (ADF)

Periset: Melati Kristina

SHARE