MARKET NEWS

Bank Danamon (BDMN) Cetak Laba Rp831 Miliar di Kuartal I-2024

Anggie Ariesta 29/04/2024 21:03 WIB

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)  mencetak Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp831 miliar, meningkat 2% secara tahunan (yoy).

Bank Danamon (BDMN) Cetak Laba Rp831 Miliar di Kuartal I-2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)  mencetak Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp831 miliar, meningkat 2% secara tahunan (yoy).

Laju kenaikan laba yang konsisten ini mencerminkan ketahanan finansial dan kekuatan strategis Danamon di tengah kondisi perekonomian yang berfluktuasi.

"Pencapaian ini merupakan awal yang baik pada tahun 2024. Ke depannya, Danamon akan terus bertumbuh sebagai Financial Group bersama dengan anggota lain dari Grup MUFG untuk mendukung pertumbuhan seluruh stakeholders dan perekonomian Indonesia," ujar Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima dalam keterangan resmi, Senin (29/4/2024).

Pendapatan Operasional Danamon tumbuh sebesar 8% yoy menjadi Rp4,7 triliun. Sementara itu, Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) meningkat 14% yoy menjadi Rp2,3 triliun, hal ini menunjukkan efisiensi bank dalam mengelola operasi intinya dan memperkuat pondasinya untuk pertumbuhan investasi di masa depan.

Danamon juga membukukan rekor tertinggi dalam portofolio pinjamannya, dengan Total Kredit dan Trade Finance mencapai Rp179,7 triliun, atau meningkat sebesar 18% yoy didorong oleh pertumbuhan dari seluruh segmen bisnis. 

Dari sisi pendanaan, Danamon mencatatkan peningkatan total dana pihak ketiga sebesar 14% yoy menjadi Rp143,2 triliun. Meskipun pertumbuhan pendanaan beralih ke Deposito Berjangka di tengah situasi tingkat suku bunga yang lebih tinggi, Granular Funding dapat tumbuh sebesar 12% yoy.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Danamon terus berupaya menjaga kualitas aset yang sehat yang tercermin pada beberapa indikator kunci meliputi seperti Rasio Loan at Risk (LAR) (termasuk restrukturisasi Covid-19 yang masih di relaksasi) membaik sebesar 70 basis poin (bps) yoy menjadi 12%.

Rasio cakupan Non-Performing Loan (NPL) berhasil meningkat menjadi 261,8%, dari 254,2% pada tahun sebelumnya; dan Rasio NPL – gross juga membaik sebesar 20 bps yoy menjadi 2,2%.

(SLF)

SHARE