Bank Mega Syariah Optimistis Proses IPO Mulai di 2025
PT Bank Mega Syariah berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) paling cepat pada 2025 mendatang.
IDXChannel - PT Bank Mega Syariah berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) paling cepat pada 2025 mendatang.
Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo mengatakan pihaknya sempat menghadapi situasi dan kondisi global yang membuat proses IPO mundur. Namun, pihaknya saat ini menargetkan proses berjalan mulai tahun depan.
"Kalau ngomongin target, targetnya lebih kepada pada saat situasi global itu cukup mendukung dan bisnis kita cukup sustain, itu mulai saat itulah yang itu mungkin harapannya bisa terjadi di 2025 atau 2026 paling lama," kata Yuwono usai peluncuran Syariah Card di Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Lebih lanjut, dia berharap situasi global positif pada tahun depan, dan bisnis perseroan berjalan stabil. “Harusnya dengan proyeksi kita itu akan jauh lebih stabil. Saat itulah kita akan IPO, jadi kita bisa naikin bisnis kita jauh lebih besar lagi gitu ya," tuturnya.
Rencana IPO juga sejalan dengan target Bank Mega Syariah mencapai laba Rp400 miliar hingga akhir tahun 2024. Meskipun Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga, sektor perbankan syariah diyakini memiliki daya tahan yang baik.
Per Agustus 2024, total pembiayaan Bank Mega Syariah mencapai lebih dari Rp7,3 triliun, tumbuh 5,2 persen dari 2023 (year to date/ ytd).
Pertumbuhan total pembiayaan seiring dengan peningkatan total dana pihak ketiga (DPK) yang juga naik 12 persen dari 2023 (ytd).
Fungsi intermediasi yang berjalan dengan baik turut mendorong pertumbuhan aset Bank Mega Syariah. Per Agustus 2024, total aset naik 21,1 persen (ytd) atau menjadi lebih dari Rp17,6 triliun.
Di satu sisi, kualitas aset juga terjaga dengan baik tercermin dari rasio non performing financing (NPF) yang berada di posisi sekitar 0,87 persen angka ini masih sangat ideal jika dibandingkan batas aman yang ditetapkan regulator yaitu sebesar 5 persen.
(Febrina Ratna)