MARKET NEWS

Bank Sentral Inggris Beli Obligasi, Bursa Asia Dibuka Semringah

Tim IDXChannel 29/09/2022 08:59 WIB

Bursa Asia melonjak pada perdagangan Kamis (29/9/2022) setelah Bank of England (BOE) meluncurkan program pembelian obligasi.

Bank Sentral Inggris Beli Obligasi, Bursa Asia Dibuka Semringah (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Bursa Asia melonjak pada perdagangan Kamis (29/9/2022) mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) setelah Bank of England (BOE) meluncurkan program pembelian obligasi. Sentimen ini mendorong reli global dalam utang pemerintah. 

Indeks saham Nikkei Jepang menguat 0,79% atau 206,69 poin ke level 26.385,35. Indeks saham Australia ASX melesat 1,84% atau 122,40 poin ke level 6.784,30. 

Sementara Indeks saham Hang Seng Hong Kong menanjak 1,85% atau 319,29 poin ke level 17.570,17, dan Indeks Shanghai china naik 0,74% atau 22,41 poin ke level 3.067,47. 

Indeks Taiwan TSEC menguat 1,24% atau 166,48 poin ke level 13.628,79 dan Indeks Strait Times Singapura juga di zona hijau dengan penguatan 1,01% atau 31,34 poin atau 3.149,65. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (29/9/2022), BOE berencana membeli hingga 65 miliar Poudsterling atau USD71 miliar utang pemerintah Inggris selama dua minggu ke depan. Langkah tersebut mencegah krisis dana pensiun dan telah mengangkat sentimen risiko di pasar Asia pada hari ini. 

Pembelian obligasi BOE mengangkat Poundsterling yang baru-baru ini jatuh ke level terendah sejak 1985. "Bank sentral berada dalam posisi yang sangat sulit saat ini," kata Manajer Portofolio Julie Biel. 

Analis Riset Senior, Kayne Anderson Rudnick mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV, "Semua orang telah sedikit tersudut dalam melihat volatilitas dan reaksi pasar."

Di sisi lain, Bank Sentral China mengeluarkan peringatan kepada spekulan yang menargetkan Yuan. Pun dengan Korea Selatan yang meluncurkan program pembelian obligasi, serta Taiwan yang mempertimbangkan kontrol mata uang. 

Pejabat The Fed terus menekankan pandangan hawkish bank sentral. Presiden Fed, Atlanta Raphael Bostic mengungkapkan, dia mendukung kenaikan suku bunga sebesar 1,25% lebih lanjut pada akhir tahun ini untuk melawan inflasi yang lebih buruk dari yang diharapkan. 

(FAY)

SHARE