MARKET NEWS

Barisan Emiten Ritel Terbesar di BEI dan Kinerja Cuannya, Ada yang Moncer

Fiki Ariyanti 20/08/2023 07:27 WIB

Sektor ritel disebut-sebut bakal moncer di tahun pemilu. Mau serok saham ritel, cek dulu nih daftar emiten ritel terbesar di BEI beserta kinerja cuannya.

Barisan Emiten Ritel Terbesar di BEI dan Kinerja Cuannya, Ada yang Moncer (Foto MNC Media)

IDXChannel - Sektor barang konsumen, baik yang primer (consumer non cyclical) maupun non primer (consumer cyclical) diproyeksi akan bersinar di semester II-2023 hingga 2024. Katalis utamanya adalah tahun politik sehingga bakal mengerek konsumsi masyarakat. 

"Dari faktor domestik, masa kampanye akan dimulai pada Februari 2024. Pemilu kali ini serentak, bukan hanya Presiden dan Wakil Presiden, tetapi juga pemilihan kepala daerah dan anggota legislatif, jadi efek konsumsinya lebih besar," ujar Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas, Edi Chandren dari Youtube Stockbit, ditulis Minggu (20/8/2023). 

"Sektor konsumer akan sangat menarik karena inflasi di domestik yang rendah atau landai, belanja aktivitas kampanye juga akan mem-boost," dia menambahkan. 

Dalam sektor konsumer siklikal, ada sejumlah emiten ritel yang bisa dilirik investor atau pemegang saham. 

Dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut emiten ritel terbesar di BEI berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya:

1. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

Mitra Adiperkasa adalah emiten jaringan ritel brand Sogo, Seibu, Subway hingga Starbucks itu memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp32,87 triliun. 

MAPI membukukan pendapatan bersih secara konsolidasi pada semester I-2023 sebesar Rp15,6 triliun. Capaian ini meningkat 27,3% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp12,2 triliun. 
Sedangkan laba bersih naik menjadi Rp766 miliar dari Rp622 miliar.

Total aset perseroan per akhir Juni 2023 tercatat naik menjadi Rp22,35 triliun dibanding Rp20,97 triliun pada 31 Desember 2022. 

Dalam perdagangan Jumat (18/8), saham MAPI ditutup terkoreksi 1,55 persen ke 1.910. Dalam sepekan terakhir, saham perseroan turun 3,05 persen, namun menanjak 32,18 persen sejak awal Januari 2023 hingga saat ini (year to date/ytd).

2. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)

Emiten Grup MAP, MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp23,09 triliun. Per 30 Juni ini, total aset perseroan mencapai Rp8,32 triliun atau naik dari realisasi akhir 2022 yang sebesar Rp7,43 triliun. 

Pendapatan bersih anak usaha MAPI itu juga meningkat di semester I-2023 menjadi Rp5,97 triliun dari capaian enam bulan pertama tahun lalu sebesar Rp4,29 triliun.

Walhasil, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk melonjak 40,22 persen dari Rp473,34 miliar pada semester I-2022 menjadi Rp663,75 miliar di medio 2023. 

Saham MAPA terparkir di zona merah dengan tergelincir 2,44 persen ke 800 pada penutupan perdagangan jelang akhir pekan (18/8). Walaupun melemah, saham MAPA sudah naik 3,90 persen dalam sepekan terakhir dan melonjak 107,79 persen secara year to date. 

3. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)

Emiten ritel perkakas rumah tangga, Ace Hardware Indonesia membukukan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp12,35 triliun. ACES memiliki total aset senilai Rp7,8 triliun per akhir Juni 2023 atau naik dibanding Rp7,25 triliun per 31 Desember 2022. 

Perusahaan milik konglomerat Kuncoro Wibowo itu sukses menyerok laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp302,42 miliar pada semester I ini. Realisasi tersebut naik 24,76 persen dari capaian Rp242,39 miliar pada medio 2022. 

Laba ini terkerek dari penjualan bersih perseroan yang naik dari Rp3,31 triliun pada paruh pertama 2022 menjadi Rp3,63 triliun pada enam bulan pertama 2023. 

Saham ACES ditutup melemah 0,70 persen ke 710 di akhir sesi II perdagangan Jumat lalu (18/8). Dalam seminggu ini, saham ACES sudah naik 1,43 persen dan lompat 43,15 persen secara year to date. 

4. PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)

Trikomsel Oke adalah emiten peritel telepon seluler yang merupakan pengelola gerai OkeShop. Perseroan tercatat memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp11,08 triliun. 

Dari sisi aset, TRIO membukukan total aset senilai Rp90,18 miliar per 30 Juni ini. Sedangkan periode akhir Desember lalu hanya tercatat Rp86,26 miliar.

Pendapatan bersih perseroan naik di semester I-2023 menjadi Rp346,36 miliar dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp294,06 miliar. 

Namun TRIO masih mendulang rugi bersih sebesar Rp7,07 miliar sepanjang Januari-Juni 2023 atau turun dari rugi Rp18,62 miliar pada enam bulan pertama 2022. 

Jika dilihat, meski dari segi kapitalisasi pasar, TRIO masuk dalam emiten ritel terbesar, akan tetapi kinerja sahamnya masih merah. Saham TRIO masih disuspensi oleh BEI. Saham perseroan juga mendapatkan notasi khusus E dan X dari Bursa. 

Notasi E adalah laporan keuangan terakhir menunjukkan ekuitas negatif, dan notasi X adalah perusahaan tercatat memenuhi kriteria efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus. 

5. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

Erajaya Swasembada merupakan emiten ritel ponsel yang mengelola gerai Erafone. Nilai kapitalisasi pasar ERAA mencapai Rp7,97 triliun. Sementara total aset perseroan naik dari Rp17,06 triliun di akhir 2022 menjadi Rp20,77 triliun di akhir Juni ini.  

Erajaya mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp458,67 miliar di semester I-2023. Realisasi ini turun 9,62 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp507,52 miliar. 

Sedangkan pendapatan atau penjualan perseroan sepanjang enam bulan pertama ini mengalami peningkatan sebesar 23,94 persen menjadi Rp28,9 triliun dibanding realisasi semester I-2022 sebesar Rp23,4 triliun. 

Saham ERAA berakhir merosot 1,94 persen ke 505 di perdagangan Jumat (18/8). Namun saham perseroan sudah menguat 2,23 persen selama seminggu terakhir dan naik 28,83 persen sejak awal tahun 2023 hingga saat ini. 

(FAY)

SHARE