Barito Renewables (BREN) Kembali ATH, Ini Faktor Penopangnya
Pergerakan tersebut disebut masih tak terlepas dari pengaruh Exchange Traded Fund (ETF) milik BlackRock yang mengalami perubahan komposisi kepemilikan.
IDXChannel - Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir, hingga mencetak all time high (ATH) pada level Rp9.875 per saham.
Bahkan karena lonjakannya yang demikian tinggi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terpaksa menerapkan status penghentian perdagangan sementara (suspensi) terhadap saham BREN, sesuai ketentuan yang berlaku.
Pergerakan tersebut disebut masih tak terlepas dari pengaruh Exchange Traded Fund (ETF) milik BlackRock yang mengalami perubahan komposisi kepemilikan dua produk exchange traded fund (ETF) untuk BREN.
Selain itu, net foreign inflow di BREN semenjak 21 April sampai 2 Mei 2024 kemarin mencapai Rp318 miliar. Dengan demikian, total inflow di BREN telah mencapai Rp1,4 Triliun.
Dua produk ETF Blackrock adalah iShares Global Clean Energy ETF (ICLN) dan iShares Global Clean Energy UCITS ETF (INRG), yang mengacu pada indeks S&P Global Clean Energy Index.
Sebelumnya, Stockbit Sekuritas, juga menganalisa kenaikan saham BREN ini merupakan dampak dari ETF yang hingga kini terus mengalami sentiment positif.
Namun, analis Stockbit Sekuritas memberikan pandangan bahwa ada kesempatan investor untuk mengamankan sebagian profit dari saham BREN.
"Kami menilai masuknya produk ETF dari BlackRock sebagai kesempatan bagi investor untuk mengamankan profit dari saham BREN, paling tidak sebagian (partial take profit)," tulis Theodorus, dalam risetnya, di Stockbit.
Baru-baru ini BREN telah menyelesaikan akuisisi pembangkit Listrik tenaga angin Sidrap 1 dengan nilai USD102,2 juta dengan kapasitas pembangkit Listrik sebesar 75 MW.
Selain itu, BREN bermitra dengan anak usaha ACEN Renewables International juga telah menyelesaikan akuisisi dari tiga aset late-stage development di Sulawesi Selatan, Sukabumi dan Lombok pada Januari kemarin.
"Penambahan portofolio tenaga angin ini merupakan contoh nyata keseriusan BREN dalam mengantarkan energi terbarukan untuk Indonesia terutama demi mencapai net zero target,” ujar Corporate Secretary BREN, Merly, saat dikonfirmasi terpisah.
Dilihat dari Laporan Keuangan tiga bulan pertama 2024, BREN mencetak net income sebesar Rp458 miliar, naik 4,78 persen secara year on year (YoY). Total aset BREN sendiri tercatrat mencapai Rp57 triliun. (TSA)