MARKET NEWS

Baru IPO, IPPE Langsung Kepentok ARA, Kenapa Ya?

Anggie Ariesta 09/12/2021 09:46 WIB

PT Indo Pureco Pratama Tbk mencatatkan diri sebagai perusahaan ke-51 dan ke-763 yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan pun menggunakan kode IPPE

Baru IPO, IPPE Langsung Kepentok ARA, Kenapa Ya? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Indo Pureco Pratama Tbk mencatatkan diri sebagai perusahaan ke-51 dan ke-763 yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan pun menggunakan kode saham IPPE.

Equity Analyst NH Korindo Sekuritas, Putu Chantika, mengatakan, saham IPPE memiliki proyeksi bisnis yang baik kedepannya sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.

"Ini dia kan bergerak di agrikultur lebih bergerak di minyak kelapa, untuk kemarin sih kita ngelihat dari harga komoditasnya sudah cukup bagus dan hopefully untuk selanjutnya juga per semester di next year juga akan terus berlanjut terutama ini kan digunakan untuk demandnya untuk masyarakat, hotel dan restoran," katanya dalam Power Breakfast IDX, Kamis (9/12/2021).

"Dengan adanya pemulihan ekonomi dan demandnya meningkat ini juga bisa menjadi sentimen positif untuk perusahaan yang bergerak di bidang ini," imbuhnya.

Usai resmi IPO, saham IPPE pada pembukaan naik 35 persen yang artinya menembus ARA. Menurut Chantika ini adalah hal yang wajar bagi perusahaan yang baru listing.

"Untuk perusahaan yang listing ini biasanya akan mengalami ARA atau juga bisa mengalami ARB at least untuk satu minggu di awal ini usually cenderung mixed ya bisa naik bisa turun," ujarnya.

Diantara 8 perusahaan yang listing di BEI minggu ini, hanya saham IPPE yang menembus ARA. Chantika menyoroti size yang dibawa perusahaan saat IPO, seperti Cimory dan Avian yang bisa dikategorikan IPO jumbo.

"Walaupun ada flow yang masuk ke sahamnya sendiri tidak serta merta menaikkan cukup signifikan kita lihat dari nominal yang dihasilkan cukup tinggi, ini memang secara nature nya jauh relatif stabil dibandingkan dengan IPO yang size lebih kecil yang mungkin jauh lebih atraktif, tapi selain itu juga kita lihat resikonya jauh lebih tinggi," jelasnya.

Dengan demikian, Chantika memberikan tips dan trik mencermati saham IPO dengan penggunaan dana apakah untuk ekspansi atau bayar utang. Selain itu, perlu dicermati yang mempengaruhi harga sahamnya dari sektornya sendiri, misalnya sektor kesehatan dan bank digital.

Sektor yang kedepannya layak dicermati menurut Chantika adalah sektor kesehatan dan telekomunikasi yang dinilai masih punya prospek cukup baik tahun 2022. Pada pembukaan hari ini IHSG naik 0,22 persen di 6.617. Indeks JII naik 0,42 persen ke 567,083 dan LQ45 naik 0,32 persen ke 948,571. (TYO)

SHARE