Baru Listing, TGUK Jadi Saham Paling Banyak Ditransaksikan Pekan Ini
PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) tercatat sebagai saham paling banyak ditransaksikan berdasarkan jumlah frekuensi perdagangan pada pekan ini.
IDXChannel – PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) tercatat sebagai saham paling banyak ditransaksikan berdasarkan jumlah frekuensi perdagangan pada pekan ini, periode 10-14 Juli 2023.
Saham emiten pengelola gerai minuman Teguk itu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/7/2023). Sesaat setelah resmi diperdagangkan, sahamnya langsung melesat 34,54% menjadi Rp148 dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp110 per saham.
Meski begitu, pada hari kedua perdagangan, sahamnya langsung anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah sebesar 15%. Berdasarkan pantauan ada Selasa (11/7/2023) pukul 10.18 WIB, saham TGUK melorot 14,86% ke level Rp126 per saham.
Meski begitu, sahamnya berangsur-angsur membaik dalam tiga hari terakhir. Pada Rabu (12/7), TGUK ditutup di level Rp135 per saham. Sehari berikutnya mencapai Rp137 per saham dan pada Jumat (14/7) berakhir di level Rp139 per saham.
Sementara itu, Bursa juga mencatat saham TGUK memimpin Top 10 Saham dengan frekuensi perdagangan terbanyak pada pekan ini. Berdasarkan frekuensi, TGUK diperdagangkan sebanyak 185.935 kali dengan volume 1,34 miliar saham dan nilai Rp186,48 miliar.
Pada posisi kedua ada PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) yang diperdagangkan sebanyak 158.696 kali dengan volume 282 juta saham dan nilai Rp24,12 juta.
Peringkat ketiga ditempati PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) dengan frekuensi perdagangan 134.811 kali dan volume 1,05 miliar saham dengan nilai Rp103,53 miliar.
Dana IPO TGUK untuk Ekspansi
Dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), TGUK melepas 1,07 miliar saham atau 30% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan aksi korporasi itu, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp117,85 miliar.
Rencananya, sebesar 60% akan digunakan perseroan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), yaitu pengembangan gerai dan penambahan gerai.
Secara rinci, sebesar 57% akan digunakan untuk penambahan gerai dengan komposisi sebesar 43% untuk penambahan gerai baru sebanyak 125 gerai di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian, sebesar 9% untuk pengembangan gerai sebanyak 88 gerai, sebesar 5% untuk pengembangan dan membuat food truck baru sebanyak 12 food truck.
Lalu, sekitar 3% alokasi dana capex digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dan infrastruktur perseroan melalui pihak ketiga yaitu, pengembangan artificial intelligence, menambah kapasitas server, pengelolaan Customer Relationship Management System (CRM) perseroan, aplikasi perangkat lunak, customer loyalty program dan pengelolaan pemesanan melalui sosial media seperti Whatsapp, Facebook, dan Instagram.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 428,57 juta Waran Seri I atau sebanyak 17,14% dari total saham yang ditawarkan. Jangka waktu pelaksanaan Waran Seri I dimulai setelah enam bulan sejak waran diterbitkan sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun pertama yaitu sejak tanggal 8 Januari 2024 sampai dengan tanggal 5 Juli 2024.
(FRI)