Baru Sebulan Lebih Menjabat, Dirut Solusi Bangun (SMCB) Mengundurkan Diri
Direktur Utama (Dirut) PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Ainul Yaqin mengajukan permohonan mengundurkan diri dari jabatannya.
IDXChannel - Direktur Utama (Dirut) PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Ainul Yaqin mengajukan permohonan mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu disampaikan pada 30 September 2025.
"Pada tanggal 30 September 2025, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk telah menerima Surat Pengunduran Diri Bapak Ainul Yaqin selaku Direktur Utama perseroan," ujar Sekretaris Perusahaan SMCB Andika Lukmana dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (2/10/2025).
Andika menuturkan, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar dalam waktu dekat.
"Permohonan pengunduran diri Bapak Ainul Yaqin tersebut selanjutnya akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham perseroan yang waktu pelaksanaannya akan kami sampaikan lebih lanjut," kata dia.
Sebagai informasi, Ainul Yaqin diangkat sebagai Direktur Utama SMCB pada 12 Agustus 2025.
Sebelum bergabung dengan SMCB, Ainul memiliki pengalaman lebih dari dua dekade di bidang pemasaran, transformasi strategis, dan pengelolaan bisnis di kawasan Asia dan Australia.
Dia pernah menjabat VP Strategic Transformation Southeast Asia & ANZ Unilever (2016–2019), Group Chief Marketing Officer Gojek (2019–2021), dan General Manager Personal Care, Unilever Indonesia (2021–2025).
Soal kinerja, SMCB mencatat laba bersih sebesar Rp266,53 miliar pada semester I-2025. Realisasi ini naik 62,99 persen year-on-year (yoy) dibanding Rp163,52 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Laba per saham dasar SMCB juga meningkat menjadi Rp30 per saham, dari sebelumnya Rp18 per saham.
Kondisi ini berlangsung saat pendapatan usaha SMCB turun 8,25 persen yoy menjadi Rp4,97 triliun. Ini terjadi seiring penurunan segmen penjualan di beberapa lini usaha utama.
Kontribusi pendapatan SMCB masih berasal dari penjualan semen, beton siap pakai, dan jasa konstruksi, menurut keterbukaan informasi, Selasa (30/9/2025).
Beban pokok pendapatan tercatat Rp3,93 triliun, turun dari Rp4,46 triliun pada periode sama tahun lalu. Dengan demikian, laba kotor meningkat menjadi Rp1,04 triliun dari Rp961,89 miliar.
(Dhera Arizona)