Batal Masuk MSCI, Saham Timah (TINS) Merosot
Saham emiten tambang PT Timah Tbk (TINS) turun pada Kamis (6/11/2025) usai dinyatakan batal masuk indeks MSCI Small Cap untuk November 2025.
IDXChannel – Saham emiten tambang PT Timah Tbk (TINS) turun pada Kamis (6/11/2025) usai dinyatakan batal masuk indeks MSCI Small Cap untuk November 2025 lantaran sahamnya berada di papan pemantauan khusus full call auction (FCA) saat proses peninjauan berlangsung.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.14 WIB, saham TINS melemah 1,37 persen ke Rp2.880 per unit, usai sempat jatuh ke 2.750 per unit di awal pembukaan pasar. Padahal, sehari sebelumnya, saham TINS melonjak 19,67 persen.
“Sebelumnya, TINS masuk ke dalam indeks MSCI Small Cap pada evaluasi indeks MSCI periode November 2025 yang diumumkan pada Kamis (6/11) jam 05.00 WIB,” demikian mengutip penjelasan Stockbit Sekuritas.
Penghuni Anyar MSCI
Diwartakan sebelumnya, pengelola indeks global MSCI merilis hasil kajian indeks November 2025 pada Rabu (5/11/2025) waktu setempat.
Perubahan komposisi ini akan berlaku efektif pada penutupan perdagangan 24 November 2025 dan mulai diperhitungkan pada 25 November 2025.
Dalam daftar MSCI Global Standard Indexes, dua emiten nasional tercatat sebagai pendatang baru, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) milik Prajogo Pangestu dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dari Grup Bakrie. Masuknya kedua saham ini sejatinya sudah lama diantisipasi para pelaku pasar.
Masuknya kedua saham tersebut menandai meningkatnya bobot perusahaan energi baru terbarukan dan tambang mineral dalam radar investor global.
Sebaliknya, emiten konsumer besar PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) harus keluar dari Standard Indexes, sedangkan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun peringkat ke Small Cap. Perubahan ini berpotensi memicu arus keluar dana pasif dari investor pengelola portofolio berbasis indeks.
Sementara itu, pada MSCI Small Cap Indexes, terjadi pergeseran yang cukup dinamis. Saham-saham seperti DSNG, ENRG, KLBF, MSIN, RAJA, WIFI ditetapkan sebagai penambahan baru. Di sisi lain, BRMS, SMSM, dan ULTJ tercatat keluar dari indeks kategori kapitalisasi menengah ini.
Untuk MSCI Micro Cap Indexes, tidak ada penambahan maupun penghapusan pada periode kajian ini.
MSCI juga menyampaikan jadwal kajian selanjutnya. MSCI Index Review berikutnya akan diumumkan pada 10 Februari 2026, dan efektif berlaku mulai 2 Maret 2026.
Perubahan komposisi indeks ini biasanya menjadi perhatian utama pelaku pasar, mengingat dampaknya pada aliran investasi, terutama dari dana pasif global yang mengikuti benchmark MSCI.
Dengan demikian, pergerakan harga beberapa saham terkait berpotensi meningkat dalam jangka pendek hingga menjelang tanggal efektif penerapan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.