Bayar Kupon Obligasi, Pegadaian Gelontorkan Rp2,29 Miliar
PT Pegadaian (Persero) mengumumkan pembayaran kupon ke-7 obligasi total sebesar Rp2,29 miliar.
IDXChannel - PT Pegadaian (Persero) mengumumkan pembayaran kupon ke-7 obligasi total sebesar Rp2,29 miliar yang dikirimkan pada 11 Februari 2022 lalu pukul 10:13 WIB.
Secara rinci, pembayaran tersebut diperuntukkan untuk kupon Obligasi Berkelanjutan IV Pegadaian Tahap I Tahun 2020 Seri B sebesar Rp1,34 miliar.
Selanjutnya, kupon Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pegadaian Tahap I Tahun 2020 Seri B senilai Rp943,25 juta.
"Bersama ini kami kirimkan bukti pembayaran pengiriman dana berdasarkan invoice KSEI No.KSEI-1582/JKU/0222 ke rekening KSEI1PPGD00144 sejumlah Rp2.290.750.000," kata Kepala Divisi Tresuri PT Pegadaian (Persero) melalui siaran resminya, dikutip Sabtu (12/2/2022).
Seperti diketahui, PT Pegadaian mencatatkan laba Rp.2,42 triliun pada tahun 2021 atau tumbuh 20% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp2,02 triliun. Ini terjadi di tengah masa pandemi Covid-19 yang diakui perseroan memberikan dampak bagi kinerja operasional.
Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini, sembari mengatakan bahwa kondisi perekonomian secara umum masih dalam kondisi yang kurang kondusif.
"Pertumbuhan laba ini didukung oleh efisiensi yang dilakukan oleh manajemen dan seluruh Insan Pegadaian," katanya dalam siaran resmi, (10/2).
Kuswiyoto menuturkan bahwa perseroan menggunakan strategi efisiensi agar dapat meminimalisir kinerja operasional yang kurang menguntungkan saat pandemi.
"Beban usaha yang pada tahun 2020 mencapai Rp.19,17 triliun pada tahun 2021 dapat kita tekan menjadi Rp.17,40 triliun. Strategi ini cukup jitu mengingat pendapatan usaha tahun 2020 mencapai Rp.21,96 triliun tahun ini terkoreksi menjadi Rp.20,63 triliun," tuturnya.
Sementara itu, penurunan harga emas juga turut mempengaruhi pendapatan perusahaan. Data menunjukkan, rata-rata harga emas tahun 2020 sebesar Rp 835.700, turun menjadi Rp 827.107 di tahun 2021.
Kondisi ini memberi dampak pada penurunan Outstanding Loan (OSL) per 31 Desember 2020 sebesar Rp 56,8 triliun menjadi Rp 51,9 triliun di tahun 2021. Pasalnya, 98% barang jaminan di Pegadaian adalah emas, baik perhiasan maupun emas batangan. Sedangkan sisanya adalah barang jaminan non emas. Sehingga penurunan harga emas memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Tak hanya itu, sepanjang tahun 2021 Pegadaian juga aktif dengan program-program memberdayaan masyarakat melalui restrukturisasi, relaksasi, diskon bunga, kegiatan sosial hingga meluncurkan produk Gadai Peduli atau gadai tanpa bunga untuk pinjaman maksimal Rp 1 juta.
"Sebagai agen pembangunan, bisnis Pegadaian tidak semata-mata mencari pendapatan setinggi-tingginya tetapi berusaha memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut Kuswiyoto mengatakan bahwa selama tahun 2021 transaksi digital yang dilakukan oleh nasabah mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi.
Tercatat sepanjang 2020 jumlah transaksi melalui aplikasi Pegadaian Digital sebanyak 3,40 juta transaksi, pada 2021 naik 49,24% menjadi 5,09 juta transaksi. Nilai transaksi pun meningkat dari tahun 2020 sebesar Rp.5,09 triliun naik 35,73% menjadi 6,91 triliun pada tahun 2021.
“Oleh karena itu kami sangat mendorong di masa datang penggunaan aplikasi Pegadaian Digital ini semakin meningkat, karena saat ini nasabah yang sudah familiar menggunakan aplikasi baru sekitar 20% dari total nasabah," pungkasnya. (TIA)