BBRM Bergerak di Bidang Apa? Perusahaan Perkapalan Migas, Inilah Daftar Pemilik Sahamnya
BBRM adalah perusahaan perkapalan yang menyediakan jasa untuk aktivitas pertambangan dan migas, khususnya di bidang pelayaran.
IDXChannel—BBRM bergerak di bidang apa? PT Pelayaran Nasional Bina Buana Ray Tbk (BBRM) tercatat sebagai emiten energi subsektor batu bara dan migas, dengan kegiatan usaha utama di bidang pelayaran.
Perseroan adalah perusahaan perkapalan yang menyediakan jasa untuk aktivitas pertambangan dan migas, khususnya di bidang pelayaran. BBRM memiliki dua bisnis inti, yakni kapal penarik dan tongkang, serta armada lepas pantai.
Melansir laman resmi perseroan (18/12/2025), Bina Buana Ray berdiri pada 1998 dan menjalankan bisnis di bidang jasa keagenan. Lalu pada 2002, barulah perseroan mengantongi izin usaha perusahaan angkutan laut dari Kementerian Perhubungan.
Dengan terbitnya aturan presiden tentang pemberdayaan industri pelayaran nasional yang mengharuskan angkutan laut dalam negeri dilayani oleh kapal berbendera Indonesia, perseroan mulai mengakuisisi dan mengoperasikan kapal sendiri.
Dimulai dengan pengoperasian kapal tunda dan tongkang di Sumatera. Pada 2011, Marco Polo Shipping Co. Pte. Ltd, perusahaan pelayaran Singapura yang bergerak di sektor migas, mengakuisisi 49 persen saham perseroan.
Pada periode yang sama, BBRM mulai merambah segmen bisnis baru, yakni penyewaan kapal penunjang industri migas lepas pantai dengan mengoperasikan dua unit Armada Penunjang Lepas Pantai.
Saat ini kegiatan usaha BBRM secara rinci adalah jasa penyewaan kapal self propelled barge untuk industri batu bara dan kapal penunjang lepas pantai untuk kegiatan migas offshore. Fokus operasional perseroan adalah wilayah perairan Indonesia maupun luar negeri.
Bina Buana Ray memiliki empat kapal Anchor Handling Tug/Supply (AHT/S) dan dua unit kapal Self Propelled Barge. Kapal ATH/S digunakan untuk menarik anjungan minyak atau kapal besar tanpa mesin.
BBRM Bergerak di Bidang Apa?
BBRM mencatatkan sahamnya secara perdana pada 2013 dengan melepas 600 juta saham di harga penawaran Rp230 per saham. Dari IPO ini, perseroan mengantongi dana sebanyak Rp138 miliar.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 30 November 2025 ada empat pihak pengendali saham BBRM, yakni:
- Latip 21.496.098 saham/0,253 persen
- Sean Lee Yun Feng 99.600 saham/0,001 persen
- Nam Cheong 1.066.666.666 saham/12,579 persen
- PT Marco Polo C/O Equity Securities 5.997.334.652 saham/70,728 persen
Lalu PT Sinar Bintang Makmur tercatat memiliki 635 juta saham, setara 7,49 persen dari total saham terdaftar. Namun tidak tercatat sebagai pengendali. Adapun masyarakat memiliki 758 saham BBRM, setara 8,94 persen dari total sahamnya.
Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham BBRM, atau pemilik perusahaan, adalah Latip dan Sally. Latip adalah komisaris utama yang kini menjabat di PT Pelayaran Nasional Bina Buana Ray Tbk.
Pada perdagangan Kamis 18 Desember 2025, saham BBRM diperdagangkan di kisaran Rp199 per saham, naik 34,46 persen dari pembukaan. Dalam satu bulan terakhir, BBRM mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 128,74 persen.
Itulah informasi singkat tentang BBRM bergerak di bidang apa.
(Nadya Kurnia)